Tuesday, July 29, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Kwik Kian Gie Wafat di Usia 90 Tahun: Pilar Ekonomi Kerakyatan Telah Tiada

journalist-avatar-top
Selasa, 29 Juli 2025 08.23
kwik_kian_gie_wafat_di_usia_90_tahun_pilar_ekonomi_kerakyatan_telah_tiada

Kwik Kian Gie yang wafat di usia 90 tahun. (foto:antara/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Indonesia berduka atas wafatnya salah satu tokoh besar dalam bidang ekonomi dan pendidikan nasional. Kwik Kian Gie, seorang ekonom, politikus, dan pendidik yang dikenal karena integritas dan konsistensinya dalam memperjuangkan ekonomi kerakyatan, meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta, pada usia 90 tahun, Senin (28/7/2025) pukul 22.00 WIB.

Kabar duka ini dikonfirmasi politisi PDI-P, Hendrawan Supratikno, dan disampaikan kepada publik oleh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Perjalanan Hidup dan Kontribusi Utama

1. Jejak di Bidang Politik dan Ekonomi

Kwik Kian Gie pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian (1999–2000) di era Presiden Abdurrahman Wahid, serta Kepala Bappenas (2001–2004) di era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Ia dikenal sebagai sosok yang tegas menolak intervensi IMF dan memperjuangkan kemandirian ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM, transparansi anggaran, dan reformasi struktural.

2. Komitmen terhadap Pendidikan

Sepanjang hidupnya, Kwik menunjukkan dedikasi besar terhadap dunia pendidikan. Beberapa institusi yang ia dirikan atau kelola antara lain:

- SMA Erlangga Surabaya (1954)

- Institut Manajemen Prasetiya Mulya (1982)

- Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, kini dikenal sebagai Kwik Kian Gie School of Business (1987)

- Yayasan Trisakti, sebagai pengurus sejak 1968

Bagi Kwik, pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang mandiri dan adil.

3. Pemikiran dan Moral Ekonomi

Kwik merupakan salah satu pengkritik paling vokal terhadap neoliberalisme. Ia menggagas sistem ekonomi kerakyatan yang menitikberatkan pada produksi dalam negeri, koperasi, dan keadilan sosial.

Buku terkenalnya, "Ekonomi Kerakyatan vs Neoliberalisme", menjadi literatur penting bagi para akademisi dan pembuat kebijakan ekonomi di Indonesia.

Dari Pati ke Panggung Nasional

- Lahir: Juwana, Pati, 11 Januari 1935

- Pendidikan: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan Nederlandsche Economische Hogeschool, Rotterdam

- Karier Awal: Diplomat di KBRI Den Haag

- Dunia Usaha: Mendirikan lembaga keuangan non-bank pada 1970-an

- Politik dan Intelektual:

Aktif di PDI-P, namun pernah pula menjadi penasihat ekonomi pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian Kwik lebih besar terhadap nasib bangsa ketimbang afiliasi politik semata.

Penghormatan Nasional dan Warisan Abadi

Ucapan duka mengalir dari berbagai kalangan masyarakat dan tokoh nasional.

Sandiaga Uno menyebutnya sebagai "nasionalis sejati dan mentor yang berdiri tegak di tengah badai."

PDI-P pun kehilangan salah satu pilar intelektual partainya.

Warisan Kwik Kian Gie tetap hidup melalui:

- Kwik Kian Gie School of Business

- Bintang Mahaputera Adipradana yang pernah dianugerahkan kepadanya

- Gagasan ekonomi kerakyatan yang semakin relevan di tengah tantangan global saat ini.

Pilar yang Tak Pernah Runtuh

Kwik Kian Gie adalah simbol dari integritas, keberanian intelektual, dan kepedulian sosial. Ia bukan hanya ekonom dan politikus, tapi juga seorang pendidik sejati yang selalu berpihak kepada rakyat kecil.

Kritiknya tajam, pemikirannya jernih, dan dedikasinya tak tergoyahkan. Kepergiannya menandai akhir dari sebuah era perjuangan ekonomi yang berpihak pada rakyat.

Selamat jalan, Pak Kwik. Warisanmu akan terus hidup dan menyala dalam semangat anak bangsa.

Artikel ini dikurasi dari berbagai sumber terpercaya, pada Selasa (29/7/2025). (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN