Saturday, June 7, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Ustaz Yahya Waloni Wafat Usai Khutbah Jumat di Masjid Darul Falah Makassar

journalist-avatar-top
Jumat, 6 Juni 2025 17.07
ustaz_yahya_waloni_wafat_usai_khutbah_jumat_di_masjid_darul_falah_makassar

Ustaz Yahya Waloni wafat usai khutbah Jumat (f:ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Kabar duka datang dari Kota Makassar. Ustaz Dr. H. M. Yahya Yopie Waloni, S.Th., M.Th., seorang dai dan mantan pendeta yang dikenal luas karena perjalanan spiritual dan kontroversinya, wafat usai menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Jalan Aroepala, Minasa Upa, Kecamatan Rappocini.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 12.30 WITA. Menurut saksi mata Yusran Uccang, yang turut mengikuti ibadah, Ustaz Yahya tiba-tiba terjatuh usai menyampaikan khutbah kedua.

“Setelah khutbah kedua, beliau jatuh dan tampak langsung lemas,” ujar Yusran kepada wartawan.

Prosesi salat Jumat sempat tertunda sejenak akibat insiden tersebut. Pihak masjid dan jamaah segera membawa Ustaz Yahya ke Rumah Sakit Bahagia yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Namun nyawanya tak tertolong.

Wafatnya Ustaz Yahya Waloni mengejutkan warga sekitar, terlebih karena terjadi dalam suasana hangat pasca-Idul Adha.

Yahya Waloni lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 30 November 1970 dari keluarga berdarah Minahasa yang dikenal taat beragama Kristen. Ia menempuh pendidikan teologi dan pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia Calvinis Ebenhaezer di Sorong, Papua Barat, dari 1997 hingga 2004.

Karier akademiknya juga sempat membawanya ke Balikpapan, di mana ia menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) hingga tahun 2006. Di tahun yang sama, ia pindah ke Tolitoli dan memutuskan memeluk Islam setelah mendapatkan bimbingan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

Perpindahan keyakinan tersebut menjadikannya sosok publik yang cukup kontroversial, terlebih setelah aktif berceramah secara terbuka mengenai perjalanannya masuk Islam. Ia dikenal lantang dan kerap mengundang polemik, terutama di media sosial.

Nama Yahya Waloni juga sempat mencuat ke publik nasional setelah ditangkap pada 26 Agustus 2021 di Cibubur, Jakarta Timur, atas tuduhan ujaran kebencian berbasis SARA. Ia dilaporkan karena pernyataannya yang menyebut Injil sebagai kitab fiktif, yang kemudian dinilai melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama.

Meski banyak dikritik dan dijuluki “Ustaz Pansos” oleh sejumlah aktivis media sosial, ia tetap memiliki pengikut setia dan aktif berdakwah di berbagai daerah hingga akhir hayatnya. (tribun/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN