KBRI Taheran Siaga I, 386 WNI di Iran Segera Dievakuasi

Mobil-mobil mengantre di SPBU Teheran, Iran, 15 Juni 2025. Warga ibu kota beramai-ramai membeli bahan bakar setelah serangan Israel menghantam pom bensin di kota tersebut. (f:afp/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran memberikan pengumuman Siaga I untuk warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengirimkan tangkapan layar Siaga I KBRI Teheran, yang diunggah dalam akun Instagram @indonesiaintehran, Kamis (19/6/2025).
Dalam tangkapan layar tersebut, KBRI Teheran menyebutkan akan segera melakukan evakuasi bagi 386 WNI yang berada di Iran.
"Pemerintah Indonesia telah menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran. KBRI Teheran akan segera melakukan tindakan evakuasi bagi para WNI yang bersedia," tulis KBRI Teheran.
Proses evakuasi lebih lanjut, KBRI Teheran akan memberikan informasi di grup WhatsApp WNI di Iran dan per kawasan. Pengumuman Siaga I tersebut juga disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono.
Sugiono menjelaskan penetapan Siaga I dilakukan setelah mempertimbangkan eskalasi konflik yang semakin memanas antara Iran dan Israel.
"Dari perkembangan dua hari ini, di mana intensitas serangan Israel semakin meningkat, yang disasar juga bukan saja target-target militer, tetapi juga target-target sipil. Maka saya memutuskan untuk meningkatkan level siaga di kedutaan, berarti kedutaan Teheran, dari level Siaga II menjadi level Siaga I," kata Sugiono.
Dengan meningkatnya status siaga tersebut, WNI yang berada di Iran siap untuk dievakuasi kembali ke Indonesia. Diketahui, konflik antara Iran dan Israel kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran internasional terhadap potensi eskalasi di Timur Tengah.
Konflik ini dipicu adanya serangan Israel pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran. Iran kemudian melakukan serangan balasan pada Sabtu (14/6/2025) berdampak merusak fasilitas ekonomi Israel. (kompas/hm18)