Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Rabu

Pegawai saat menghitung uang. (foto: bisnis/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan melemah pada rentang Rp16.700-Rp16.750 per dolar AS hari ini, Rabu (5/11/2025). Mengutip data Bloomberg pada Selasa (4/11/2025), rupiah ditutup melemah 0,19% ke level Rp16.707 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,04% ke 99,83. Sejumlah mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi. Mata uang yen Jepang naik 0,42%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Singapura menguat 0,02%, dolar Taiwan melemah 0,18%, dan won Korea Selatan melemah 0,52%.
Lalu peso Filipina menguat 0,45%, rupee India menguat 0,13%, ringgit Malaysia menguat 0,04%, yuan China melemah 0,07%, dan baht Thailand melemah 0,11%.
Pengamat komoditas dan mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen dari global datang dari Ketua The Fed Jerome Powell yang mengisyaratkan bahwa bank sentral belum berkomitmen untuk pelonggaran lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa langkah pada bulan Desember bukanlah sesuatu yang pasti.
“Pasar sejak itu telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat,” ujar Ibrahim, Selasa (4/11/2025).
Menambah ketidakpastian, lanjut Ibrahim, beberapa pejabat The Fed pada hari Senin menyuarakan pandangan yang berbeda tentang perekonomian. Beberapa pembuat kebijakan menekankan perlunya kewaspadaan terhadap inflasi, sementara yang lain menunjukkan tanda-tanda perlambatan momentum pasar tenaga kerja.
Perpecahan pendapat ini memperkuat keraguan tentang seberapa cepat The Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga, yang akan menjaga dolar tetap kuat. Selain itu, penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) juga masih berlangsung dan memasuki hari ke-33 tanpa ada tanda-tanda perbaikan, dan diperkirakan akan melampaui rekor sebelumnya selama tiga puluh lima hari jika kebuntuan ini berlanjut.
Dari dalam negeri, BPS melaporkan tingkat inflasi Oktober 2025 mencapai 0,28% secara bulanan (month to month/MtM), naik dari posisi September 2025 yang senilai 0,21%. Secara tahunan Indonesia mencatatkan inflasi 2,86% (YoY) per Oktober 2025, naik dari September 2025 dengan inflasi 2,65% (YoY).
Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,10%. Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar atau faktor penyebab inflasi Oktober 2025 adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi 3,05%, dengan andil inflasi 0,21%. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan dengan andil inflasi 0,21%.
Adapun, komoditas makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi 0,28% dan memberikan andil inflasi 0,28%. Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah cabai merah, dengan andil inflasi 0,60%. Telur ayam ras juga berkontribusi inflasi 0,04%, lalu terdapat daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.
























