Thursday, October 16, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Jejak Radioaktif Cs-137 Ditemukan di Perkebunan Cengkeh Lampung, Apa Dampaknya bagi Ekspor Indonesia?

Mistar.idKamis, 16 Oktober 2025 21.24
RF
jejak_radioaktif_cs137_ditemukan_di_perkebunan_cengkeh_lampung_apa_dampaknya_bagi_ekspor_indonesia

Ilustrasi, pemisahan bunga cengkeh di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. (foto:kontan/danielprabowo/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Indonesia kini menghadapi sorotan internasional setelah ditemukan jejak radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di perkebunan cengkeh di Lampung. Penemuan ini bermula dari penyelidikan yang dilakukan setelah otoritas Amerika Serikat (AS) menarik impor rempah dan udang Indonesia, terkait dengan deteksi Cs-137 dalam pengiriman cengkeh ke California.

Pemerintah Indonesia kini tengah melakukan penyelidikan serius untuk mencari sumber kontaminasi, memeriksa perkebunan dan fasilitas pengolahan rempah, serta mengaudit rantai pasok ekspor untuk memastikan produk Indonesia bebas dari residu radioaktif yang membahayakan.

Kronologi Penemuan dan Penarikan Ekspor

1. Deteksi Awal oleh FDA AS

Penyelidikan dimulai ketika FDA (Otoritas Pangan Amerika Serikat) menemukan adanya Cs-137 dalam sampel cengkeh yang dikirim dari Indonesia ke California.

Menanggapi temuan ini, FDA menahan kiriman cengkeh dan mulai melakukan penarikan produk rempah Indonesia dari pasar AS. Langkah ini juga berdampak pada produk ekspor lainnya, termasuk udang.

2. Penelusuran Sumber di Indonesia

Pemerintah Indonesia segera membentuk tim gabungan yang melibatkan badan regulasi nuklir nasional untuk melakukan penyelidikan. Perkebunan cengkeh di Lampung menjadi lokasi utama pencarian sumber kontaminasi.

Pemeriksaan juga dilakukan pada fasilitas pengolahan rempah di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menentukan apakah kontaminasi terbatas pada satu lokasi atau menyebar melalui rantai pasok.

3. Tindakan Pencegahan dan Imbauan untuk Publik

Meskipun kadar Cs-137 yang ditemukan tergolong kecil dan terlokalisasi, pemerintah memutuskan untuk menangguhkan sementara penjualan cengkeh dari lahan yang terdampak.

Pengujian lanjutan dan pembersihan dilakukan untuk memastikan keamanan produk. Sementara itu, masyarakat diminta tetap tenang dan menunggu hasil uji ilmiah yang lebih komprehensif.

Apa Itu Cs-137 dan Mengapa Ini Isu Besar?

Cs-137 adalah isotop radioaktif buatan yang dihasilkan sebagai sisa dari reaktor nuklir atau aktivitas nuklir lainnya. Isotop ini memancarkan radiasi beta dan gamma, yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia jika terpapar dalam dosis tinggi. Dampaknya dapat berupa kerusakan organ, kerusakan DNA, dan meningkatkan risiko kanker.

Karena Cs-137 tidak terdapat secara alami dalam jumlah besar di lahan pertanian, keberadaannya di perkebunan rempah seperti cengkeh mengindikasikan sumber eksternal, seperti limbah industri, peralatan terkontaminasi, atau kebocoran dari fasilitas nuklir.

Walau tingkat Cs-137 dalam sampel yang ditemukan masih berada di bawah batas intervensi FDA, hal ini tetap menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan pangan dan dampaknya terhadap reputasi ekspor Indonesia.

Apa Dampaknya Bagi Ekspor Indonesia?

Penemuan ini menjadi tantangan besar bagi industri rempah Indonesia, yang sudah dikenal secara global. Sebagai produsen rempah utama, Indonesia harus menghadapi potensi dampak terhadap kepercayaan konsumen internasional dan penurunan permintaan ekspor rempah.

Di samping itu, temuan ini juga membuka kembali pembicaraan mengenai pengawasan dan pengelolaan bahan berbahaya di sektor pertanian, serta pentingnya meningkatkan keamanan rantai pasok untuk mencegah potensi kontaminasi serupa di masa depan.

Namun, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk segera menyelesaikan investigasi ini dan memastikan langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat untuk menjaga kualitas produk ekspor dan melindungi kesehatan konsumen. (berbagaisumber/hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN