Thursday, October 16, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Indonesia Ajak Negara-Negara Mekong Sinergikan Transisi Energi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Mistar.idKamis, 16 Oktober 2025 20.57
RF
indonesia_ajak_negaranegara_mekong_sinergikan_transisi_energi_untuk_masa_depan_berkelanjutan

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Arif Havas Oegroseno saat memberikan pidato utama secara daring. (foto:voi/fauzi/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arif Havas Oegroseno, menegaskan bahwa transisi energi adalah upaya kolektif yang tidak dapat dilakukan sendiri. Dalam acara "The 2nd Indonesia Mekong Basin Connect Forum: Energy Security Cooperation in the Region" yang diadakan pada Kamis (16/10/2025), Havas mengajak negara-negara di kawasan Mekong untuk bersinergi dalam memastikan transisi energi dapat memberikan manfaat yang merata di seluruh kawasan.

Kerja Sama Energi di Kawasan Mekong

Forum yang digelar di Kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, ini menjadi kesempatan penting bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara Mekong: Laos, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja dalam hal ketahanan energi. Indonesia mendorong kawasan ini untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan, seperti panel surya, serta memanfaatkan kredit karbon untuk mendanai solusi energi bersih yang inovatif.

"Transisi energi tidak bisa dilakukan sendiri. Kita harus bekerja sama untuk membuka akses pembiayaan baru, memperluas teknologi, dan memastikan bahwa manfaatnya bisa dirasakan di seluruh kawasan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Havas dalam pidato utama yang disampaikan secara daring, dikutip dari media terpercaya VOI, Kamis (16/10/2025) malam.

Membuka Peluang Kolaborasi dan Investasi Energi Bersih

Selain menjadi ajang untuk memperkuat kerjasama antara sektor publik dan swasta, forum ini juga mengungkap berbagai peluang kolaborasi dalam bisnis energi bersih. Salah satu sesi menarik dalam forum ini adalah Business Talk on Energy Security, yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari Indonesia dan negara-negara Mekong.

Dalam sesi tersebut, perusahaan-perusahaan dan lembaga energi seperti Badminton Du Laos, PT Indo Tambangraya Megah (Banpu Group, Thailand), CT Group (Vietnam), dan Maxpower Group (Myanmar) turut berpartisipasi. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong proyek-proyek energi berkelanjutan yang lebih efektif dan berbasis pada keberlanjutan serta pertumbuhan ekonomi inklusif.

Komitmen Indonesia untuk Ketahanan Energi

Sebagai bagian dari forum tersebut, diselenggarakan juga sesi business matching yang mempertemukan pelaku usaha dari Indonesia dengan mitra-mitra dari negara-negara Mekong. Hal ini bertujuan untuk menjajaki potensi investasi dan proyek-proyek kerja sama di bidang energi terbarukan yang mendukung ketahanan energi di kawasan tersebut.

Indonesia, dalam hal ini, menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi mitra regional yang kuat dalam menghadapi tantangan energi global, serta memastikan agar seluruh kawasan bisa bergerak menuju transisi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sinergi untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Forum ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai penggerak utama dalam kerja sama ketahanan energi. Dengan menghadirkan berbagai pakar energi, lembaga internasional seperti Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Pusat Penelitian Energi Asia Pasifik (APERC), diskusi panel yang digelar mengangkat tema "Masa Depan Kerja Sama Ketahanan Energi di Asia Tenggara".

Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi inklusif di kawasan ini, dengan memastikan ketahanan energi dan memanfaatkan energi terbarukan sebagai bagian dari agenda global menuju net zero emissions. (*/hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN