Saturday, May 10, 2025
home_banner_first
MEDAN

Pimpinan DPRD Sumut Desak Pemerintah Tuntaskan Tawuran di Belawan

journalist-avatar-top
Jumat, 9 Mei 2025 17.26
pimpinan_dprd_sumut_desak_pemerintah_tuntaskan_tawuran_di_belawan

Wakil Ketua DPRD Sumut, Salman Alfarisi. (f: ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut), Salman Alfarisi mendesak Pemerintah Kota Medan dan Pemerinah Provinsi Sumut (Pemprovsu) menyelesaikan permasalahan sosial, khususnya kenakalan remaja ‘tawuran’ di Kecamatan Medan Belawan.

“Ini sudah menjadi kewajiban pemerintah dan aparat keamanan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Insiden tawuran tidak terjadi begitu saja, tentunya ada pemicu sebagai akar persoalan yang belum tersentuh secara tuntas,” ujarnya, Jumat (9/5/2025).

Menurutnya, penyelesaian masalah tawuran tidak bisa dianggap sebagai kejadian mendadak. Sehingga menjadi tantangan dalam menuntaskan permasalahan tersebut secara optimal.

“Pemprovsu, Pemko Medan, Polda Sumut, dan Polres sudah melakukan berbagai upaya. Namun kita perlu langkah yang lebih terkoordinasi dan preventif, agar kejadian serupa tidak terulang,” ucapnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, jatuhnya korban jiwa dengan adanya penembakan, harus menjadi evaluasi besar bagi semua pihak. “Kita membutuhkan upaya antisipasi dan kolaborasi lintas sektor, bukan hanya reaksi ketika peristiwanya sudah terjadi,” katanya.

Mantan anggota DPRD Kota Medan itu menilai, akar permasalahan yang terjadi sangat mempengaruhi atas adanya kesenjangan sosial, pengangguran, dan minimnya ruang kegiatan positif bagi remaja.

“Akibatnya, para remaja yang ada di wilayah Belawan terkontaminasi kegiatan negatif. Sepertis penyalahgunaan narkoba, tawuran, begal,” ujarnya.

Salman mengatakan, kejadian tersebut tidak terlepas dari adanya kesenjangan sosial yang tinggi. “Masyarakat itu tertekan secara ekonomi, lalu muncul ledakan konflik. Pemerintah harus memberikan perhatian besar terhadap ini. Jangan sampai kita hanya bersikap reaktif,” katanya.

Salman menuturkan, jika ada indikasi keterlibatan narkoba pada peristiwa yang marak terjadi di Belawan, harus dirumuskan melalui program terukur.

“Bisa dimulai dengan tes narkoba kepada aparat, sebagaimana kita dulu bekerja sama untuk mengendalikan peredaran kopi ilegal. Ini salah satu hal yang harus dilakukan lintas instansi,” ucapnya.

Salman berharap peristiwa kriminal dan kenakalan remaja dapat diatasi melalui strategi komprehensif dalam penanggulangan secara optimal.

“Kita ingin solusi dan penanganan yang terbaik, bukan sekadar tambal sulam. Penyelesaian narkoba jauh lebih berbahaya ketimbang persoalan seperti Covid-19. Untuk itu, harus dilakukan secara sistematis, terukur, dan berkelanjutan, bukan hanya penanganan kasus demi kasus secara sporadis,” tuturnya. (ari/hm24)

REPORTER: