Medan, MISTAR.ID

Usai aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di kawasan Lapangan Benteng hingga depan DPRD Sumut, Jumat (29/8/2025), petugas kebersihan langsung bergerak membersihkan sisa-sisa sampah yang berserakan. Pembersihan dilakukan hingga larut malam.

Sejak aksi berlangsung, tumpukan sampah plastik, kardus minuman, hingga pecahan batu tampak memenuhi jalan dan trotoar. Bahkan, beberapa ibu-ibu petugas kebersihan tampak menenteng sapu lidi, menyapu hingga ke sela-sela trotoar.

Kasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) Kecamatan Medan Petisah, Affandi, menyebutkan sebanyak 30 petugas diturunkan untuk membersihkan titik-titik terdampak. Ia mengungkapkan, yang paling sulit dibersihkan justru pecahan batu.

"Batu yang kita kutip dan bersihkan itu sampai satu pikap, dalam satu hari saja ya. Kalau sampah plastik yang diangkut ada sekitar tiga becak dinas kebersihan. Tapi itu masih sebagian," ujarnya.

Affandi menjelaskan, petugas langsung bergerak setelah aksi benar-benar berakhir. Namun kali ini, jumlah sampah lebih banyak dibanding sebelumnya.

"Dari awal demo kemarin kami sudah bersih-bersih sampai malam. Tapi kali ini sampahnya lebih banyak, baik plastik maupun batu-batu pecahannya," katanya.

Menurutnya, area pembersihan cukup luas. Jika biasanya sampah menumpuk di sekitar Lapangan Benteng, kali ini menyebar hingga Jalan Candi Mendut dan jembatan Jalan Kejaksaan.

"Kami sudah membersihkan dari jembatan Jalan Kejaksaan, masuk ke Jalan Candi Mendut, dan lanjut ke depan DPRD Sumut. Semua sampah akan diangkut dengan truk ke TPA," jelasnya.

Namun, petugas tidak bisa langsung membersihkan area DPRD Sumut karena aparat masih berjaga di lokasi hingga malam.

"Padahal banyak juga sampah di sana. Jadi tunggu mereka balik, baru kita bersihkan. Kemudian tim pagi hari yang akan melanjutkan finishing kebersihannya," tuturnya.

Affandi menambahkan, para petugas diberi konsumsi karena harus bekerja hingga larut malam. Ia menegaskan, membersihkan kota setelah demo merupakan tanggung jawab mereka.(Susan/hm17)