Medan, MISTAR.ID

Di tengah isu beras oplosan, membuat harga beras merangkak naik dan kelangkaan beras premium yang terjadi di pasaran.

Untuk itu, Pemko Medan menaruh harapan besar pada distribusi beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog sebagai solusi menjaga kestabilan pasokan dan harga di tengah masyarakat.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Medan, Gelora Kurnia Putra Ginting, saat dikonfirmasi Mistar, Rabu (30/7/2025).

Ia bahkan membenarkan kondisi kelangkaan beras premium juga terjadi di Kota Medan. “Pantauan kita di lapangan memang benar (langka)," ucap Gelora.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkannya, salah satunya karena banyaknya merek beras yang ditarik setelah penangkapan beras oplosan oleh Satgas Pangan.

"Kita tahu bahwa perusahaan tersebut menjadi produsen beras besar di Indonesia, sehingga ketika banyak yang ditarik akan berdampak signifikan,” ujarnya.

Faktor lainnya, kata Gelora, saat ini tidak memasuki musim panen. Sehingga stok beras terus menipis, terutama di Sumatera Utara (Sumut).

“Saat ini kita mendapat pasokan beras dari Jawa Tengah. Begitu pasokan masuk ke Bulog satu atau dua kontainer, beras-beras tersebut langsung habis lantaran sudah ada yang memesan. Jadi kondisi itu juga yang membuat beras premium langka,” katanya.

Oleh karena itu, Gelora berharap penyaluran beras SPHP dari Bulog bisa mencukupi kebutuhan beras di Sumut, khususnya Kota Medan.

“Makanya bulan depan (Agustus) kita akan turun langsung dalam penyalurannya beras SPHP dibantu kewilayahan. Kita berharap upaya ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sembari menunggu datangnya stok beras,” tuturnya. (rahmad/hm25)