Saturday, October 4, 2025
home_banner_first
MEDAN

Pemko Medan Fokus Tangani Banjir di Kelurahan Mabar Hilir

Sabtu, 4 Oktober 2025 17.22
pemko_medan_fokus_tangani_banjir_di_kelurahan_mabar_hilir

Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, saat menggelar Sapa Warga di halaman kantor Lurah Mabar Hilir (foto:Diskominfo Medan/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan memfokuskan perhatian pada penanganan banjir di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli. Hal ini disampaikan Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, saat kegiatan Sapa Warga di halaman Kantor Lurah Mabar Hilir, Jalan Suasa Raya, Sabtu (4/10/2025).

“Ini harus menjadi perhatian khusus Pemko Medan terkait penanganannya. Saat ini sudah ada progres bagaimana masalah banjir ini ditanggulangi, salah satunya bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan juga ada pembebasan lahan. Proses ini memerlukan sedikit waktu dan koordinasi dengan berbagai pihak,” ucapnya.

Rico berharap agar seluruh rencana penanganan banjir tersebut bisa segera direalisasikan dan berjalan lancar.

“Karena jika perencanaan ini tidak dilaksanakan, masalah banjir di lingkungan Mabar Hilir, baik itu Lingkungan I, II, V, dan Lingkungan VIII ini juga tidak terselesaikan. Jadi memang harus ada jalur besar untuk pembuangan air melalui penerusan saluran drainase,” katanya.

Sebelumnya, salah seorang warga bernama Ahmad Husni menyampaikan keluhannya. Ia mengatakan bahwa Jalan Islamiyah Lingkungan XI kerap mengalami banjir karena tidak memiliki saluran drainase.

“Karena banjir, jalan kami rusak dan membuat sulit beraktivitas. Kami mohon kepada bapak Wali Kota untuk dapat merealisasikan perbaikan,” pintanya.

Keluhan serupa juga disampaikan warga lain, Tugino, yang menyebut lingkungannya menjadi langganan banjir. Menurutnya, hal ini disebabkan saluran drainase yang mengarah ke Kawasan Industri Medan (KIM) memiliki volume kecil, sehingga tidak mampu menampung dan mengalirkan air secara optimal. Selain itu, Tugino juga mengeluhkan persoalan air bersih dan limbah pabrik yang membuat air sumur warga menjadi hitam.

“Saluran induk air bersih sudah ada, tetapi untuk masuk ke dalam gang tidak ada. Selama ini kami menggunakan air sumur, namun saat ini terkendala karena adanya limbah yang menyebabkan air menjadi hitam. Termasuk juga di masjid airnya juga hitam. Sekarang masjid sudah masuk air bersih, jadi banyak warga mengambil air dari sana,” jelas Tugino.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Medan Rico Waas langsung meminta Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan untuk mengirimkan surat teguran ulang kepada perusahaan yang diduga menyebabkan pencemaran.

“Coba dikirimkan teguran ulang kepada perusahaan tersebut. Gelar juga pertemuan dengan mereka untuk mengetahui apa solusinya dan kontribusi perusahaan untuk masyarakat,” tegas Rico.

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN