Geopark Danau Toba Butuh Dukungan SDM yang Kuat

BPODT dan Badan Pengelola Toba Caldera menggelar seminar nasional Pengelolaan Geopark untuk penguatan SDM di kawasan Geopark Danau Toba. (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengatakan kawasan Geopark Danau Toba masih menghadapi tantangan serius dalam hal kualitas sumber daya manusia (SDM). Meski pembangunan terus berjalan, penguatan SDM dinilai sebagai investasi jangka panjang yang tidak bisa diabaikan.
Direktur Utama BPODT, Jimmy B. Panjaitan, menjelaskan pembangunan sektor pariwisata harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas masyarakat dan pelaku wisata setempat.
"Hingga saat ini pembangunan di kawasan Danau Toba terus dilakukan. Pembangunan yang dilakukan pada sektor infrastruktur dan fasilitas pariwisata. Kemudian ada pelabuhan-pelabuhan, bandar udara dan lainnya," ujarnya, Jumat (13/6/2025).
Jimmy mengatakan, penguatan SDM merupakan daya tarik utama yang membantu pengembangan kawasan wisata Geopark Danau Toba.
"Jika kemajuan ini tidak diikuti oleh penguatan SDM, maka kita bisa kehilangan daya tarik utama keberlanjutan dari pengembangan destinasi di Danau Toba, yakni masyarakat dan kebudayaannya," ucapnya.
Jimmy mengatakan BPODT akan menaruh perhatian lebih kepada siswa yang ada di Danau Toba untuk mendukung program penguatan SDM bagi kawasan Geopark nantinya. Diharapkan siswa nantinya memiliki kecintaan terhadap budaya dan memiliki keterampilan.
"Jadi kami telah memberikan perhatian lebih besar terhadap upaya-upaya pendidikan murid siswa di kawasan Danau Toba. Kita targetkan mereka menjadi generasi hybrid yang menghayati budayanya sendiri," tutur Jimmy.
BPODT juga telah menyiapkan kurikulum muatan lokal yang diluncurkan sebagai pelajaran tambahan kepada murid-murid TK, SD, SMP, dan SMA sederajat. Kurikulum itu akan terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi dunia pendidikan.
"Kurikulum ini juga telah diserahkan kepada Pemprovsu beserta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark sebagai langkah kolaboratif pengelolaan Geopark Kaldera Toba," ucapnya.
Selain itu BPODT dan Badan Pengelola Toba Caldera juga telah menyelenggarakan Seminar nasional bertema “Pengelolaan Geopark yang Berdampak pada Geowisata di Indonesia" yang dihadiri lebih dari 200 peserta secara daring dan luring pada Kamis (12/6/2025).
Seminar fokus memberikan perhatian yang besar pada upaya pembangunan geowisata.
"Kemarin kita juga sudah buat seminar, menghadirkan tiga panelis utama dan empat pemakalah dalam serial session. Beberapa pemikiran yang muncul dalam seminar ini menyepakati jika pengelolaan geopark pada akhirnya harus memberikan dampak pada masyarakat dan lingkungannya secara berkelanjutan," kata Jimmy. (iqbal/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Daftar Jemaah Asal Sumut yang Wafat Selama Haji 2025NEXT ARTICLE
Pengangguran di Medan Terus Menurun Sejak 2020