Dukung Bobby Promosikan Babi Panggang Karo ke Korea, Merga Silima: Jangan Cuma Rencana

Guru Besar FISIP Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Bengkel Ginting, yang juga adalah Sekum DPP Pemuda Merga Silima (PMS) Indonesia (f:ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Sekretaris Umum (Sekum) DPP Pemuda Merga Silima (PMS) Indonesia, Prof. Bengkel Ginting, berharap rencana Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution untuk mempromosikan Babi Panggang Karo (BPK) ke Korea tidak boleh berhenti hanya sebagai wacana.
"Kalau sudah ada rencana seperti itu, ya jangan cuma rencana. Wujudkanlah dalam bentuk yang direalisasikan," katanya saat dihubungi Mistar melalui telepon seluler, Sabtu (31/5/2025).
Guru Besar FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) itu menilai bahwa gagasan tersebut menunjukkan kepemimpinan yang moderat. "Moderat dalam artian bisa mengakomodir semua karya lokal," ujarnya.
Dalam konteks Sumatera Utara yang multikultural, Prof. Bengkel menekankan pentingnya peningkatan potensi ekonomi di daerah.
"Potensi-potensi di kabupaten kota ini tetap ditingkatkanlah untuk pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak kepada masyarakat," tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa promosi kuliner lokal seperti BPK seharusnya tidak dilihat secara sempit. Banyak masakan khas Karo lainnya yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, termasuk peluang ekspor ke mancanegara.
"Saya kira impact-nya bukan hanya berdampak ke Karo, tapi juga kepada investor," jelasnya.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa kebijakan menyangkut budaya dan kuliner khas daerah harus disampaikan secara bijak agar tidak menimbulkan resistensi dari kelompok lain.
"Gubernur tentu sudah punya argumentasi, perspektif pembangunan, tapi itu harus disosialisasikan dulu. Jangan sampai tidak muncul eksistensi konservatif," paparnya.
"Ketika itu akan diimplementasikan, diupayakanlah supaya tidak menyinggung keyakinan orang lain, keberkaitan dengan haram atau halal. Itukan perspektif gubernur, dan tentu harus menggali potensi kabupaten atau kota," tambahnya.
Untuk mendukung pelaksanaan rencana tersebut, Prof. Bengkel menyarankan agar pemerintah menggandeng profesional dan pelaku usaha yang sudah berpengalaman.
"Kita harus berterima kasih walau ini masih wacana. Tapi tetap, harus dikolaborasikan dengan pengusaha-pengusaha BPK yang profesional. Karena kita ini masyarakat majemuk, jadi perlu ada sosialisasi supaya tidak menimbulkan resistensi," pungkasnya. (Susan/hm17)