DPRD Sumut: Watak Keras Warga Medan Harus Dipahami Secara Positif

Anggota DPRD Sumut, Irham Buana Nasution. (Foto: Ari/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Irham Buana Nasution, mengatakan paradigma tentang masyarakat Kota Medan berwatak keras harus bisa dipahami secara positif. Menurutnya, paradigma ‘keras’ yang dihubungkan dengan kejahatan harus segera dihapus.
Irham justru menilai warisan leluhur dan kearifan lokal Kota Medan adalah keras dalam artian mengambil keputusan demi kepentingan umum yang positif.
“Identitas masyarakat Kota Medan yang dikenal dengan watak keras harus bisa dipahami secara positif. Watak masyarakatnya itu keras saat mengambil keputusan demi kepentingan positif masyarakat luas,” ujarnya pada Mistar, Rabu (2/7/2025).
Masih kata Irham, “citra buruk Kota Medan yang diasumsikan sebagai kota preman dan kenakalan harus dihapuskan. Karena itu identik yang tidak baik. Padahal kota ini mengedepankan perilaku persahabatan.”
Politikus Partai Golkar tersebut menjelaskan, paradigma Kota Medan adalah kota preman mempengaruhi rasa khawatir pengunjung dan wisatawan yang datang.
“Kita melihat, banyak turis yang datang ke kota Melayu ini. Tapi, mereka memposting kekhawatirannya di media sosial, seperti YouTube dan TikTok saat berkunjung ke Kota Medan,” kata Irham.
Identitas Kota Medan terdiri dari beragam komunitas. Walaupun dijuluki sebagai kota Melayu, Medan bukan menjadi kota dengan suku dominan.
“Medan ini miniatur Indonesia. Menghadapi paradigma negatif, kita harus melakukannya dengan pendekatan humanis. Tidak perlu melakukan kekerasan,” ujarnya lagi.
Yang paling penting, sambung Irham, ketentraman dan ketertiban harus ditingkatkan. Ujung tombaknya saat ini, menurut Irham, adalah Polrestabes Medan.
Sejalan dengan anggaran keamanan yang harus ditingkatkan. Menurutnya, anggaran keamanan selama ini hanya ada di kepolisian.
“Kemarin kita juga sudah membentuk Perda tentang ketertiban dan ketentraman masyarakat, seperti melibatkan Satpol PP di setiap kelurahan atau desa di Sumut,” ucapnya.
Jika Perda tersebut direalisasikan dengan baik, peran masyarakat seperti Karang Taruna, remaja masjid dan lainnya akan dilibatkan.
“Karena saya berpandangan, Kota Medan ini adalah kota yang pemudanya kreatif. Apalagi dengan berbagai dinamika dan ikon kreatifitasnya,” ujarnya.
Ia berharap, di bawah kepemimpinan Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap, Medan bisa berbenah menjadi kota maju, kreatif, dengan segala program strategisnya.
“Kita berharap Kota Medan yang saat ini dipimpin oleh pemuda dapat meningkatkan perbaikan dengan segala rangkaian program kerja dan kinerja maksimal,” tuturnya. (ari/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Begini Penampakan Rumah Mewah Topan Ginting