Medan, MISTAR.ID

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Erni Ariyanti Sitorus buka suara terkait empat pulau perbatasan Provinsi Aceh dan Sumut yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan.

Erni pun tidak ragu mengatakan agar empat pulau tersebut harus dipertahankan Sumut.

Awalnya Erni mengapresiasi langkah Gubernur Bobby Nasution yang datang menemui Gubernur Aceh, Muzakir Manaf pekan lalu untuk membahas keempat pulau tersebut.

"Kemarin waktu Pak Gubernur sudah ke Aceh. Sikap Pak Gubernur itu harus kita apresiasi ya untuk meredakan tendensius dari masyarakat Aceh itu sendiri," ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

Erni pun meminta semua pihak agar terus mematuhi apa pun mekanisme yang akan dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri nantinya.

"Apa hasil dari sana kan kita belum tahu hasilnya, bagaimana Pak Gubernur sudah menyampaikan sendiri dan Pak Mendagri Tito juga sudah buka suara jika memang ada gugatan ke PTUN mempersilahkan Provinsi Aceh," ucapnya.

Ia pun mengatakan siap jika Gubernur Aceh berkunjung ke Sumut untuk membahas hal tersebut. "Kita masih tunggu perkembangannya jika ada kunjungan kembali dari Gubernur Aceh ke Sumut, kita dan gubernur siap untuk menerimanya," tuturnya.

Politisi Partai Golkar itu pun mengakui belum ada komunikasi dengan anggota legislatif dari Provinsi Aceh secara langsung.

"Belum ada komunikasi, tapi yang saya dengar DPD dan DPR RI nya langsung komunikasi ke pusat, tentunya kita juga dari Sumut melakukan komunikasi ke pusat," ujarnya.

Erni juga mengatakan Sumut harus mempertahankan keempat pulau tersebut, agar bisa tetap menjadi bagian dari daerah itu.

"Ya kita harus mempertahankan juga ya. Ya kita tunggulah hasil diskusi dari pemerintah," tuturnya.

Ia pun menganggap keempat pulau yakni Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang memiliki potensi sumber daya alam yang baik.

"Ya kalau katanya ada potensi ya itu penting juga. Pak Gubernur kan sudah menawarkan, jika ada potensinya kita akan mengelola bersama," tutur Erni.

Menurut Erni pembahasan keempat pulau tersebut saat ini tidak mendadak, melainkan sudah melalui mekanisme yang ada.

"Ya tidak tiba-tiba kan ini ada kajian ilmiahnya, tidak mungkin tiba-tiba," katanya. (iqbal/hm16)