Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang diprediksi melanda wilayah Sumatera Utara hingga Kamis (17/7/2025).

Ketua Tim MCEWS Balai Besar MKG Wilayah I Medan, Martha Manurung, menjelaskan fenomena cuaca ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor atmosfer yang sedang aktif dalam beberapa hari terakhir.

"Berdasarkan analisis kondisi atmosfer, fase Madden Julian Oscillation (MJO) beberapa hari terakhir berada pada fase 4 didukung oleh aktifnya gelombang atmosfer, yaitu gelombang kelvin dan gelombang rossby," ujar Martha dalam siaran pers, Minggu (13/7/2025).

Selain itu, pengaruh monsun Asia yang membawa massa udara lembab dari Laut China Selatan dan Samudera Hindia bagian barat Sumut, turut memperburuk kondisi cuaca.

"Selanjutnya, analisis pola angin menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah pantai barat Sumut dan adanya konvergensi angin yang terjadi tepat di wilayah Sumut," tambahnya.

BMKG mencatat, potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang akan berlangsung hampir di seluruh wilayah Sumut, dengan durasi panjang sejak siang hingga dini hari.

"Berdasarkan pantauan citra radar selama sepekan terakhir, terlihat adanya pertumbuhan awan signifikan dari siang hingga dini hari," jelas Martha.

Sejumlah daerah yang diperkirakan terdampak cuaca ekstrem antara lain:

Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Karo, Simalungun, Gunungsitoli, Nias, Nias Barat, Nias Utara, Nias Selatan, dan Pakpak Bharat.

Selanjutnya, potensi cuaca ekstrem juga mengancam Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Toba, Samosir, dan Dairi.

BMKG pun mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap muncul akibat cuaca ekstrem.

"Kami mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dengan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang yang terjadi dalam sepekan terakhir," pungkas Martha. (Deddy/hm17)