Waspadai Karies Gigi pada Anak, drg Fitrady Ulianda: Cegah Sejak Gigi Pertama Tumbuh

Ilustrasi karies gigi hingga menyebabkan gigi berlubang pada anak (foto:Chat:GPT/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Karies gigi atau gigi berlubang merupakan salah satu masalah kesehatan gigi yang paling umum terjadi pada anak-anak. drg Fitrady Ulianda Siregar MKes, menjelaskan bahwa karies gigi dapat dikenali sejak awal melalui beberapa gejala khas.
“Gejalanya tergantung tingkat keparahan. Bisa berupa bercak putih atau cokelat pada gigi, lubang kecil, dan rasa ngilu saat mengonsumsi makanan manis atau dingin,” ujarnya kepada MISTAR, Jumat (25/7/2025).
Ulianda menambahkan bahwa karies yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan nyeri hebat, bau mulut, dan bahkan pembengkakan pada gusi apabila infeksi sudah menyebar ke jaringan sekitar gigi.
Penanganan Berdasarkan Tingkat Karies
Menurut alumnus Universitas Sumatera Utara tersebut, penanganan karies dibagi dalam beberapa tahap sesuai tingkat keparahan. Karies ringan dapat ditangani dengan penambalan ringan.
Karies sedang, diperlukan pembersihan area yang rusak dan penambalan lanjutan. Sedangkan karies parah, membutuhkan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi, terutama jika infeksi sudah mencapai pulpa (saraf gigi).
Baca Juga: Kesehatan Gigi Bisa Pengaruhi Kualitas Hidup
Pencegahan Karies Gigi Sejak Dini
Sebagai Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Haji Medan, drg Ulianda menekankan pentingnya pencegahan sejak dini.
“Lakukan sikat gigi dua kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur, dengan pasta gigi berfluoride,” ujarnya.
Ia juga menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama sebelum tidur. Menggunakan benang gigi (dental floss) bila perlu. Melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan. Dan mengajarkan anak menyikat gigi sejak gigi pertama tumbuh.
Dampak Buruk Jika Karies Tidak Ditangani
drg Ulianda mengingatkan bahwa karies gigi yang dibiarkan dapat menimbulkan komplikasi serius.
“Jika tidak diobati, bisa menyebabkan infeksi saraf, abses (nanah), pembengkakan wajah, kesulitan makan dan tidur, hingga mengganggu pertumbuhan gigi tetap dan kepercayaan diri anak,” tuturnya. (berry/hm27)