Bahan Pokok di Pasar Dwikora Siantar Alami Fluktuasi: Gula dan Cabai Naik Tajam, Beras Mulai Stabil

Ilustrasi beras. (foto: istimewa/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Dwikora Kota Pematangsiantar menunjukkan tren fluktuatif sepanjang semester pertama 2025. Berdasarkan data rekap Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) harga dari Januari hingga Juli 2025.
Beberapa komoditas mengalami kenaikan cukup tajam, terutama gula pasir, cabai merah, dan cabai rawit merah, sementara harga beras mulai menunjukkan stabilitas.
Menurut beberapa pedagang, perubahan harga sangat dipengaruhi distribusi pasokan dari luar daerah serta biaya angkut yang meningkat. “Kalau cabai dan gula, pasokannya kadang telat. Begitu stok sedikit, harga langsung naik,” ujar seorang pedagang di Pasar Dwikora, Sabtu (26/7/2025).
Untuk komoditas beras, jenis KKB mengalami kenaikan bertahap dari Rp13.600 pada Januari menjadi Rp14.500 pada Juli 2025. Jenis beras IR64 juga menunjukkan kenaikan dari Rp13.200 menjadi Rp14.200. Meski meningkat, harga tersebut tergolong stabil dibandingkan lonjakan harga komoditas lain.
Gula pasir curah, yang semula berada di angka Rp15.000 per kilogram pada Januari, melonjak menjadi Rp17.500 pada Juli. Sementara itu, gula pasir kemasan bahkan menyentuh harga Rp19.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp17.000.
Cabai merah keriting mencatat lonjakan harga dari Rp22.000 pada awal tahun menjadi Rp35.000 per kilogram pada Juli. Bahkan, cabai rawit merah naik drastis dari Rp25.000 menjadi Rp48.000 per kilogram, hampir dua kali lipat hanya dalam enam bulan. Kenaikan ini disebut-sebut akibat faktor cuaca yang mempengaruhi pasokan dari sentra produksi.
Tak hanya itu, bawang merah juga merangkak naik dari Rp36.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, sementara bawang putih honan relatif stabil, berkisar antara Rp34.000 hingga Rp36.000 sepanjang semester pertama 2025.
Komoditas seperti minyak goreng curah, minyak goreng kemasan, dan telur ayam ras tidak mengalami lonjakan signifikan. Minyak goreng curah stabil di harga Rp18.000 per liter, dan telur ayam ras hanya naik tipis dari Rp27.000 menjadi Rp28.000 per kilogram.
Sementara itu, harga daging sapi paha belakang tetap tinggi di kisaran Rp130.000, dan daging ayam ras naik dari Rp30.000 menjadi Rp33.000 per kilogram. Harga ini dinilai cukup memberatkan sebagian masyarakat menjelang momen-momen perayaan atau kebutuhan rutin rumah tangga. (Gideon/hm18)