Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar melaporkan dua kasus campak terdeteksi hingga Agustus 2025. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat (P2P) Misran Pais.

Misran bilang, pihaknya melakukan imunisasi campak dengan sistem jemput bola untuk mempercepat pelaksanaan dan mencegah penularan. "Pemberian vitamin A terhadap kasus suspek campak dan obat asimptomatik sesuai gejala yang dialami pasien," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025).

"Selanjutnya melakukan imunisasi kejar [pada anak sampai usia 59 bulan] atau upaya melengkapi dosis vaksin yang belum diberikan sesuai jadwal, yang tertinggal dari jadwal imunisasinya," kata Misran menambahkan.

Dia menyebut, Dinkes Pematangsiantar juga terus mengedukasi tentang penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi pada masyarakat maupun sekolah-sekolah.

Koordinator Surveilans dan Imunisasi, Erida Damanik, menuturkan dari 26 jumlah kasus suspek campak pada akhir Agustus, terdeteksi 2 orang positif. Sementara pada tahun sebelumnya tidak ditemukan kasus serupa.

"Tahun 2023 suspek campak lima positif campak satu orang," ucapnya.

Dinkes, kata dia, sampai saat ini melakukan deteksi awal surveilans aktif dan pasif maupun penyelidikan epidemiologi setiap ditemukan adanya suspek campak. Lalu, pengambilan sampel dari kasus suspek campak untuk memastikan konfirmasi kasus.

Sebelumnya, Dinkes Sumut mencatat sebanyak 12 kabupaten/kota di wilayahnya menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) suspek campak dengan total 362 kasus positif hingga akhir Juli 2025. Kabid P2P Novita Saragih mengatakan, temuan tersebut berdasarkan hasil surveilans rutin kasus campak dan rubella. (jonatan/hm24)