Tuesday, September 9, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

RSUP H Adam Malik Medan Gelar Pelatihan Inklusif untuk Layani Pasien Disabilitas

journalist-avatar-top
Selasa, 9 September 2025 16.47
rsup_h_adam_malik_medan_gelar_pelatihan_inklusif_untuk_layani_pasien_disabilitas

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik, Dr dr Otman Siregar, Sp.OT, Spine, MH menyapa pasien disabilitas (foto:Humas RSUP H Adam Malik/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan berkomitmen memberikan layanan inklusif bagi pasien penyandang disabilitas melalui kegiatan Disability Inclusive Training. Program ini digelar untuk meningkatkan keterampilan petugas frontliner dalam melayani pasien disabilitas.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik, Dr dr Otman Siregar, Sp.OT, Spine, MH menegaskan pelatihan tersebut merupakan bentuk komitmen pihaknya meningkatkan kualitas pelayanan publik yang setara dan inklusif.

“Kami berkomitmen untuk terus belajar dalam melayani pasien disabilitas. Kami ingin lebih baik dalam pelayanan publik, karena RSUP H Adam Malik merupakan pusat rujukan untuk wilayah Sumut, sehingga pasien yang dilayani juga beragam, termasuk juga pasien disabilitas,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada Mistar, Selasa (9/9/2025).

Otman menjelaskan, pelatihan menghadirkan narasumber dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumatera Utara (Sumut), dan berlangsung di Gedung Pelatihan Telerobotic Surgery RSUP Adam Malik.

"Disability Inclusive Training tahap pertama ini diikuti oleh sebanyak 18 petugas frontliner, dari berbagai profesi di RSUP H Adam Malik, mulai dari dokter triase, perawat triase, petugas registrasi, sampai petugas keamanan," ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta dibekali pengetahuan dasar tentang etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas, termasuk materi komunikasi menggunakan bahasa isyarat.

Direktur SDM dan Pendidikan RSUP H Adam Malik, dr Faisal Habib SpJP(K) FIHA menambahkan, sebagai RS tipe A, Adam Malik harus menjadi institusi inklusif dengan akses terbuka bagi semua orang.

“Kita harus memulai agar para petugas frontliner bisa memiliki pemahaman dasar tentang inklusivitas bagi disabilitas. Saya berpikir bagaimana agar teman-teman disabilitas, dari sejak awal masuk dari depan pintu RS Adam Malik, bisa mendapatkan sarana dan akses yang tepat,” tuturnya. (Berry/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN