Monday, September 8, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Pengamat Kesehatan Sebut Tiga Faktor Penetapan KLB Campak di 46 Daerah

journalist-avatar-top
Senin, 8 September 2025 11.47
pengamat_kesehatan_sebut_tiga_faktor_penetapan_klb_campak_di_46_daerah

Pengamat kesehatan Destanul Aulia. (Foto: Berry/Mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Pengamat kesehatan Destanul Aulia menilai penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di 46 daerah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai peringatan serius bagi semua pihak.

Destanul mengatakan, dari sisi kesehatan masyarakat hal tersebut bisa dijelaskan secara sederhana, yaitu adanya tiga faktor yang saling terkait.

“Pertama anak-anak yang belum diimunisasi, kedua virus campak yang sangat mudah menular, serta ketiga lingkungan yang padat dan mobilitas masyarakat tinggi,” ujarnya kepada Mistar, Senin (8/9/2025).

KLB di 46 daerah, menurut Destanul, masih menunjukkan adanya kesenjangan dalam cakupan imunisasi dan kelemahan pada sistem kesehatan yang harus segera diperbaiki.

Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengurus Daerah Sumatera Utara itu menegaskan, campak adalah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi.

“Namun faktanya kasus campak masih muncul dalam jumlah besar karena imunisasi belum merata, pengawasan belum optimal, dan kesadaran masyarakat masih rendah,” ucapnya.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU itu juga menyampaikan, dalam mengatasi KLB campak di 46 daerah, antisipasi yang perlu segera dilakukan adalah imunisasi tambahan (ORI) di daerah terdampak.

“Jika imunisasi lemah, wabah akan mudah terjadi. Maka perlu memperkuat pengawasan kasus di puskesmas, serta mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh hoaks vaksin,” tuturnya.

Tak kalah penting, kata Destanul, perlu kerja sama lintas sektor pemerintah, tenaga kesehatan, sekolah, dan tokoh masyarakat untuk mencapai minimal 95 persen imunisasi sehingga terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. (berry/hm25)

REPORTER: