Pelatihan DPIT di RS Adam Malik Buka Kesadaran Baru Layanan Ramah Disabilitas

Pasien penyandang tunanetra saat sedang berjalan menuju salah satu ruang poli di RS, didampingi temannya (foto:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kegiatan Disability Perspective Interaction Training (DPIT) yang digelar Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumut di RS Adam Malik membuka kesadaran baru bagi tenaga layanan rumah sakit.
Para peserta mengaku semakin memahami bahwa disabilitas bukan sekadar penyakit, melainkan bagian dari kehidupan yang juga harus diperlakukan setara.
“Semakin paham kalau ternyata disabilitas bukan hanya sebuah sakit penyakit, tapi ada orang yang dianugerahi memang dengan keterbatasan disabilitas. Tapi intinya tetap kita berusaha ada kesetaraan antara disabilitas dengan non disabilitas,” ujar Sri Handayani, staf rekam medis RS Adam Malik kepada Mistar, usai mengikuti pelatihan, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga: HWDI Sumut Latih Tenaga Kesehatan RS Adam Malik Berinteraksi Etis dengan Pasien Disabilitas
Sebagai frontliner, Sri berkomitmen akan meneruskan ilmu yang diperoleh kepada rekan-rekannya agar pelayanan pasien disabilitas menjadi lebih baik.
“Setidaknya informasi yang kita terima bisa kita sampaikan ke teman-teman. Kalau nantinya bertemu pasien disabilitas, sejauh yang kita mampu, kita berikanlah pelayanan yang setara,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Frederik Naibaho, petugas keamanan RS Adam Malik. Ia mengaku pelatihan ini membuat dirinya lebih peka terhadap kebutuhan pasien penyandang disabilitas.
“Saya belajar untuk memahami, kapan mereka perlu bantuan, dan bagaimana menawarkan bantuan dengan tepat,” katanya.
Sebelum pelatihan, Frederik menyebut pelayanan yang diberikan masih sangat mendasar.
“Sebelumnya hanya sekadar bertanya, ‘ada yang bisa saya bantu?’ Tanpa benar-benar paham bagaimana caranya, karena kita belum pernah belajar tentang itu,” ujarnya.
Lebih jauh, Frederik menilai pelatihan ini juga mengubah cara pandangnya.
“Mungkin selama ini menganggap disabilitas itu hanya kekurangan, padahal mereka juga punya kelebihan. Jadi kita bisa lebih merangkul mereka, bahkan membangkitkan semangat mereka juga,” ucapnya.
Pelatihan DPIT ini diharapkan menjadi langkah awal menciptakan layanan kesehatan yang ramah, inklusif, serta mampu memberikan kesetaraan bagi penyandang disabilitas. (Susan/hm17)
BERITA TERPOPULER

























