Kasus ISPA di Pematangsiantar Meningkat, Dinkes Catat 2.773 Kasus hingga Oktober 2025


UPTD Puskesmas Kesatria Pematangsiantar. (foto: jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar mencatat adanya peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga menjelang akhir tahun 2025. Faktor cuaca disebut menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya kasus tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat (P2P) Dinkes Pematangsiantar, Misran Pais, mengatakan bahwa kasus ISPA terbanyak ditemukan di Puskesmas Kesatria, disusul Puskesmas Kahean dan Puskesmas Martimbang selama periode Agustus–Oktober (berjalan).
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penularan ISPA.
“Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Kita juga meminta masyarakat rajin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).
Baca Juga: Dinkes Simalungun Terbitkan Edaran Waspada Lonjakan Kasus ISPA, 24.972 Kasus Tercatat Sejak Januari
Misran juga mengingatkan pentingnya mencuci tangan dengan sabun, memakai masker di area padat, serta menghindari kerumunan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit pernapasan.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Kesatria, dr Astuty M. Pakpahan, membenarkan bahwa puskesmasnya menjadi yang tertinggi dalam penanganan kasus ISPA. Namun, ia belum merinci jumlah pastinya.
“Ya, kemarin Dinkes kasih data puskesmas se-Kota Pematangsiantar, kita yang tertinggi,” ujarnya.
Astuty menjelaskan, pasien ISPA umumnya diberikan obat demam seperti parasetamol, dekongestan untuk hidung tersumbat, obat batuk, maupun antibiotik, tergantung penyebab penyakitnya.
“ISPA adalah peradangan yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan lansia,” tuturnya.
Ia menambahkan, penyebab ISPA tidak hanya berasal dari influenza, tetapi juga pneumonia, bronkitis, asap rokok, dan perubahan cuaca.
“Infeksi ini bukan hanya karena influenza saja, bisa dari penyakit pneumonia, bronkitis, faktor cuaca, asap rokok dan memang penyakit musiman karena faktor cuaca dan imun tubuh lagi rendah,” kata Astuty.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Pematangsiantar, per Agustus hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 2.773 kasus ISPA dari berbagai fasilitas kesehatan (faskes) di wilayah kota tersebut.
(hm17)
BERITA TERPOPULER






Prediksi Flamengo vs Racing Club: Duel Panas Brasil vs Argentina di Semifinal Copa Libertadores 2025



