ARSSI Sumut Ingatkan Risiko Ketimpangan jika RS Asing Masuk Indonesia

Ilustrasi Rumah Sakit. (Foto: Radarbali/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Saat berkunjung ke Belgia beberapa hari lalu, Presiden Prabowo Subianto memberikan izin kepada Rumah Sakit (RS) asing atau institusi kesehatan asal luar negeri membuka cabang di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Sumatera Utara (Sumut), dr Beni Satria, mengatakan jika nantinya pendirian RS asing di Indonesia akan menjadi pesaing dengan RS lokal.
"Pasti ada persaingan dan itu wajar. Tapi yang jadi persoalan adalah apakah persaingan ini akan sehat dan adil. Rumah sakit asing biasanya punya modal besar, sistem manajemen modern, dan nama besar," ujarnya kepada Mistar, Kamis (24/7/2025).
Lebih lanjut, Beni mengatakan banyak RS khususnya milik swasta lokal di daerah masih berjuang menghadapi tantangan biaya, sumber daya manusia dan keterbatasan alat medis.
"Pemerintah harus menjamin keadilan regulasi, supaya RS lokal tidak kalah sebelum bertanding. Secara prinsip, saya memahami niat Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia," tuturnya.
Perlu hati-hati, dikatakan Magister Hukum Kesehatan Universitas Padjadjaran itu, mendirikan RS bukan sekadar soal bisnis, tapi menyangkut nyawa dan kepercayaan publik.
"Bila RS asing diizinkan masuk, maka regulasi, pengawasan, dan keadilan dalam berkompetisi harus benar-benar dijaga. Jangan sampai RS dalam negeri yang sudah lama melayani masyarakat dengan segala keterbatasannya justru terpinggirkan di tanah sendiri," ucapnya. (berry/hm20)
NEXT ARTICLE
Kualitas Rumah Sakit di Sumut Membaik