Sunday, July 20, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pria di China Ngaku Wanita Tipu Ratusan Orang-Jual Konten Seksual Sesama Jenis

journalist-avatar-top
Minggu, 20 Juli 2025 14.22
pria_di_china_ngaku_wanita_tipu_ratusan_orangjual_konten_seksual_sesama_jenis

Sosok Sister Hong alias Uncle Red viral menghebohkan warganet. Pria asal Nanjing, Cina ini menyebarkan konten tak senonoh yang menampilkan dirinya berhubungan seksual sambil menyamar sebagai wanita. (foto: Instagram)

news_banner

Beijing, MISTAR.ID

Seorang pria asal Tiongkok mendadak viral usai terungkap melakukan penipuan identitas gender dan menyebarkan konten seksual sesama jenis secara ilegal. Pria yang dikenal dengan julukan “Sister Hong” atau “Uncle Red Nanjing” ini diduga telah merekam diam-diam hubungan seksual dengan lebih dari 1.000 pria dan menjual rekamannya secara daring.

Mengutip laporan South China Morning Post, Minggu (20/7/2025), polisi di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, telah menangkap pelaku bermarga Jiao, berusia 38 tahun, pada 5 Juli 2025, atas tuduhan menyebarkan konten pornografi.

Dalam penyelidikan, terungkap Jiao memasang kamera tersembunyi di apartemennya dan merekam aktivitas seksualnya dengan tamu pria yang ia undang. Video tersebut kemudian diunggah ke grup daring berbayar dengan tarif keanggotaan sekitar 150 yuan (sekitar Rp330 ribu) per orang.

Pelaku menyamar sebagai perempuan dengan menggunakan make-up tebal, wig, dan pakaian wanita, serta memalsukan suara untuk mengelabui korban. Beberapa pria dilaporkan tidak menyadari identitas asli Jiao saat berhubungan dengannya.

Kepolisian menyebut, meskipun Jiao mengaku telah berhubungan seks dengan 1.691 pria, angka tersebut diyakini telah dibesar-besarkan. Namun, otoritas belum merilis jumlah pasti korban maupun keuntungan yang diperoleh dari aktivitas ilegal tersebut.

Jiao diketahui tidak meminta bayaran langsung dari para korban. Ia hanya meminta mereka membawa "hadiah kecil", seperti susu, buah-buahan, hingga setengah botol minyak goreng.

Kasus ini menjadi viral di media sosial Tiongkok, dengan warganet menjadikannya bahan meme dan diskusi panas. Otoritas setempat menyatakan penyelidikan masih berlangsung dan meminta masyarakat melaporkan jika merasa menjadi korban. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN