Negosiator Hamas Tiba di Mesir

Negosiator utama Hamas, Khalil al-Hayya. (AP News/Mistar)
Cairo, MISTAR.ID
Negosiator utama Hamas, Khalil al-Hayya, tiba di Mesir pada Minggu waktu setempat untuk memulai perundingan mengenai gencatan senjata, penarikan pasukan Israel, dan pertukaran tahanan. Menurut laporan AFP, Hayya akan memimpin delegasi Hamas dalam negosiasi tidak langsung dengan Israel yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir.
Sementara itu, delegasi Israel dijadwalkan berangkat ke lokasi perundingan hari ini, Senin (6/10/2025), sebagaimana dikonfirmasi oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Pertemuan ini menjadi momen penting karena merupakan kemunculan pertama Hayya dalam forum diplomatik sejak ia menjadi target serangan Israel di Doha, Qatar, bulan lalu.
Sebelumnya, Hayya sempat dikabarkan tewas dalam serangan tersebut. Namun, pada Minggu, ia muncul dalam tayangan video pra-rekaman di salah satu stasiun televisi Qatar.
Dalam pernyataannya, Hayya tidak menyinggung soal negosiasi atau gencatan senjata, melainkan menyampaikan duka cita atas kematian putranya dan lima korban lainnya dalam serangan yang dilakukan Israel di Doha.
Sejumlah pejabat senior Hamas diketahui selamat dari serangan tersebut, sementara enam orang dilaporkan tewas. Insiden itu menuai kecaman internasional, termasuk dari mantan Presiden AS Donald Trump, yang kemudian mendorong Netanyahu untuk menyampaikan permintaan maaf resmi kepada Qatar.
Dalam konteks perundingan kali ini, baik Hamas maupun Israel telah memberikan respons positif terhadap peta jalan perdamaian yang disusun oleh Trump untuk menghentikan konflik dan membebaskan tawanan dari kedua pihak. Gedung Putih bahkan mengirim dua utusan khusus, yaitu Steve Witkoff dan Jared Kushner, guna memfasilitasi tercapainya kesepakatan.
Namun, di tengah upaya diplomatik tersebut, serangan udara Israel di Gaza masih terus berlangsung. Sedikitnya 24 warga Palestina dilaporkan tewas pada Minggu (5/10/2025)
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, hingga kini lebih dari 67.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat agresi Israel, dengan mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak.[]
PREVIOUS ARTICLE
Korut Siapkan Parade Militer TerbesarBERITA TERPOPULER









