Monday, October 6, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Tingginya Kasus Hipertensi Terungkap Lewat CKG, Dokter Jelaskan Gejalanya

Senin, 6 Oktober 2025 11.42
tingginya_kasus_hipertensi_terungkap_lewat_ckg_dokter_jelaskan_gejalanya

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr M Allif Maulana Syafrin Lubis, M.Ked (PD), Sp.PD. (foto:dokumentasiallif/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat bahwa sebanyak 1.993.578 warga Indonesia menderita hipertensi, berdasarkan hasil skrining kesehatan melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar secara nasional.

Temuan ini juga diperkuat laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, yang menyebutkan bahwa selama enam bulan pelaksanaan CKG, hipertensi menjadi salah satu dari lima penyakit terbanyak yang ditemukan di masyarakat.

Gejala Hipertensi Sering Tidak Disadari

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr M Allif Maulana Syafrin Lubis MKed (PD) SpPD, menjelaskan bahwa pada banyak kasus, hipertensi tidak menunjukkan gejala yang khas, sehingga sering tidak disadari penderitanya.

“Pada beberapa orang, gejalanya bisa berupa sakit kepala hebat, pusing, nyeri dada, lemas, kelelahan, sesak napas, gelisah, mual, muntah, bahkan sampai penurunan kesadaran,” tuturnya kepada MISTAR, Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, hipertensi bisa menjadi kondisi serius jika tidak terdeteksi dan ditangani sejak dini, karena dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.

Penyebab Hipertensi Bisa Beragam

dr. Allif juga menjelaskan bahwa hipertensi bisa terjadi karena penyakit penyerta atau konsumsi obat-obatan tertentu.

“Beberapa penyebab hipertensi antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), hingga hiperaldosteronisme atau gangguan pada kelenjar adrenal,” ujarnya.

Selain itu, sejumlah obat dan zat juga dapat memicu tekanan darah tinggi, di antaranya: Obat imunosupresan yang menurunkan daya tahan tubuh, Obat NSAID seperti penghilang nyeri dan anti-inflamasi, Pil kontrasepsi, dan Narkoba seperti amfetamin dan kokain. (hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN