Museum Louvre Sebut Tak Ada Tunjuk Firma Israel untuk Selidiki Perampokan


Ilustrasi Museum. (foto: internet/mistar)
Tel Aviv, MISTAR.ID
Manajemen Museum Louvre pada Senin membantah telah menghubungi sebuah firma intelijen swasta Israel untuk menyelidiki perampokan perhiasan yang berani akhir pekan lalu di institusi ikonik Prancis tersebut.
"Manajemen Louvre membantahnya," kata perwakilan museum seperti dikutip Al Arabiya, tanpa berkomentar lebih lanjut, Selasa (21/10/2025).
CGI Group Israel, yang berbasis di Tel Aviv, sebelumnya mengatakan bahwa manajemen Louvre telah meminta bantuan mereka untuk penyelidikan tersebut. Mereka mengklaim ini karena keberhasilan perusahaan Israel itu dalam menemukan artefak curian dari sebuah museum Jerman pada 2019.
Koleksi Perhiasan BerhargaSebuah mahkota yang terbuat dari emas, berlian, dan zamrud yang dulunya milik Permaisuri Eugenie dari Prancis dirusak oleh pencuri dalam perampokan pada Ahad di Museum Louvre yang terkenal di dunia di Paris, menurut Menteri Kebudayaan Prancis.
Dalam sebuah wawancara dengan ABC News pada Senin, Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati mengatakan mahkota Eugenie adalah salah satu dari sembilan benda berharga yang dicuri dari Galeri Apollo museum dan ditinggalkan oleh para pelaku saat mereka melarikan diri.
Dati mengatakan karya tersebut ditemukan rusak dan tergeletak di tanah di luar museum setelah pencurian, yang ia gambarkan sebagai "operasi sederhana, tetapi spektakuler.
"Dati tidak menjelaskan secara rinci kerusakan pada mahkota Eugenie atau apakah mahkota tersebut dapat diperbaiki.Menurut Museum Louvre, mahkota tersebut terbuat dari emas dan dihiasi lebih dari 1.300 berlian, termasuk salib bertahtakan berlian di atasnya. Mahkota tersebut dibuat untuk sang Ratu dalam rangka memperingati Exposition Universelle di Paris, menurut Museum Louvre.
Perburuan nasional terhadap para pencuri sedang gencar dilakukan pada Senin ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji bahwa pihak berwenang akan menangkap mereka yang bertanggung jawab atas "serangan terhadap warisan yang kami hargai karena merupakan sejarah kami."Para pencuri langsung menuju dua etalase, memecahkannya, dan mengambil "sejumlah besar barang jarahan," kata Dati.
"Mereka tahu persis ke mana mereka pergi," kata Dati. "Sepertinya sesuatu yang sangat terorganisir dan sangat profesional."Semua kemungkinan, termasuk apakah itu pekerjaan internal, sudah dipertimbangkan, Dati menambahkan.Di antara perhiasan yang dicuri dalam perampokan terang-terangan di siang hari itu terdapat tiara mutiara dan berlian dari koleksi Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense, menurut Louvre.Tiara tersebut, menurut Louvre, terdiri atas 212 mutiara dengan berbagai ukuran dan hampir 2.000 berlian.
Tiara ini dipesan oleh Kaisar Napoleon III untuk pernikahannya dengan Eugenie de Montijo pada 1853.Juga dicuri adalah tiara lain dari koleksi Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense, menurut Louvre.
Tiara ini terdiri atas lima elemen atau cabang yang diartikulasikan, masing-masing bertahtakan safir besar. Tiara ini berisi 19 safir yang lebih kecil dan 1.083 berlian, menurut Louvre.
Tiara ini dikenakan secara berturut-turut oleh Ratu Hortense, Ratu Marie-Amelie, dan Isabelle dari Orleans, menurut Louvre. Selain itu juga, dicuri dari koleksi Ratu Marie-Amele dan Ratu Hortense adalah sebuah kalung safir dan anting-anting safir serta berlian yang serasi.
Kalung tersebut, menurut Louvre, terdiri dari delapan safir dengan ukuran berbeda dan 631 berlian.Kalung tersebut awalnya dihadiahkan oleh Napoleon I kepada istri keduanya, Marie-Louise, untuk merayakan pernikahan mereka pada 1810, menurut Louvre.
Anting-anting tersebut terbuat dari kancing safir dan briolette safir yang dikelilingi oleh 59 berlian, menurut Louvre.Para pencuri juga membawa kabur hadiah pernikahan lain dari Napoleon I kepada Marie-Louise, sebuah kalung zamrud yang terbuat dari 32 zamrud dan 1.138 berlian, menurut Louvre.
Kalung itu dilengkapi dengan anting-anting zamrud dan berlian yang serasi, yang juga dicuri, kata Louvre.Perhiasan yang paling banyak dicuri adalah sebuah pita besar dari korset Ratu Eugenie, menurut Museum Louvre.
Perhiasan tersebut dipesan oleh Eugenie pada 1855 dan berisi lebih dari 2.438 berlian, menurut Museum Louvre.Sebuah bros berlian yang dikenal sebagai bros relikui juga dicuri dalam pencurian tersebut, menurut Louvre. Bros tersebut milik Permaisuri Eugenie dan berisi lebih dari 90 berlian, menurut Louvre.
Menanggapi keyakinannya bahwa perhiasan-perhiasan itu hilang selamanya, Dati mengatakan ia percaya pada para penyelidik."Mereka adalah tim terbaik yang pernah ada untuk investigasi ini, jadi saya cukup yakin," ujarnya. Menurutnya, beberapa petunjuk telah ditemukan, jadi yang penting adalah tidak membuang-buang waktu, terutama dalam kasus seperti ini.
NEXT ARTICLE
Shutdown Pemerintah AS, 1.400 Staf DirumahkanBERITA TERPOPULER






Prediksi Flamengo vs Racing Club: Duel Panas Brasil vs Argentina di Semifinal Copa Libertadores 2025



