Tuesday, October 28, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Ketua Dewan Tesla Peringatkan Elon Musk Bisa Mundur Jika Gaji Ditolak

Mistar.idSelasa, 28 Oktober 2025 20.45
JS
ketua_dewan_tesla_peringatkan_elon_musk_bisa_mundur_jika_gaji_ditolak

CEO Tesla, Elon Musk. (foto:reuters/mistar)

news_banner

Texas, MISTAR.ID

Ketua Dewan Direksi Tesla, Robyn Denholm, memperingatkan bahwa Elon Musk bisa meninggalkan posisinya sebagai CEO jika rencana paket gaji senilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp16.611 triliun tidak disetujui para pemegang saham.

Peringatan ini disampaikan menjelang rapat umum tahunan Tesla pada 6 November 2025.

Dalam surat kepada pemegang saham yang dilansir Reuters, Selasa (28/10/2025), Denholm menegaskan bahwa kepemimpinan Musk sangat penting bagi masa depan Tesla, terutama di tengah ambisi perusahaan menjadi pemimpin global di bidang kecerdasan buatan (AI), mobil otonom, dan robot humanoid Optimus.

“Peran Musk sangat vital. Tanpa insentif yang tepat, Tesla bisa kehilangan waktu, talenta, dan visi yang selama ini membedakannya dari pesaing,” kata Denholm.

Rencana paket kompensasi Musk senilai USD 1 triliun terdiri dari 12 tahap opsi saham yang diberikan berdasarkan pencapaian target besar, termasuk kapitalisasi pasar USD 8,5 triliun, produksi 20 juta mobil Tesla, serta pengoperasian 1 juta robot dan 1 juta robotaksi secara komersial.

Namun, rencana tersebut menuai kritik dari berbagai pihak. Institutional Shareholder Services (ISS) menilai nilai kompensasi itu “terlalu fantastis”, sementara kelompok pengawas korporasi meluncurkan kampanye “Take Back Tesla” untuk menolaknya. Mereka menuding Musk kerap menyebarkan teori konspirasi dan mengalihkan fokus dari Tesla.

Menanggapi penolakan itu, Musk menyebut para pengkritiknya sebagai “teroris korporat” dalam sebuah konferensi dengan analis pekan lalu.

Meski menuai pro dan kontra, Denholm menilai kompensasi besar itu diperlukan untuk menyelaraskan insentif Musk dengan pertumbuhan jangka panjang perusahaan. “Peluang Tesla di masa depan sangat besar, terutama karena kekuatan AI dan kemampuan unik yang dibawa Elon kepada kami,” ujarnya.

Pengadilan Delaware sebelumnya sempat membatalkan paket gaji Musk tahun 2018 karena dinilai dinegosiasikan secara tidak independen. Kini, dewan kembali mengajukan proposal serupa dengan pengawasan yang lebih ketat, bahkan melibatkan KPK-nya Amerika Serikat, lembaga pengawas independen dan firma hukum eksternal untuk memastikan transparansi proses.

Denholm juga memperingatkan, jika proposal gaji ini kembali ditolak, Musk kemungkinan akan mempertimbangkan meninggalkan Tesla. “Tanpa Musk, Tesla bisa kehilangan nilai yang signifikan, karena perusahaan mungkin tak lagi dinilai berdasarkan visi masa depan yang ingin kita capai,” tulis Denholm. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN