Google Kecam Regulasi Antimonopoli Uni Eropa: "DMA Rugikan Pengguna dan Bisnis Eropa"

Logo Google terlihat di fasilitas penelitian perusahaan di Mountain View, California, AS. (f:reuters/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Dalam lokakarya Komisi Eropa hari ini (1/7/2025), Google akan menyampaikan kritik terbuka terhadap Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act/DMA) yang dinilai menghambat inovasi dan merugikan pengguna serta bisnis di Eropa.
Dua pengacara perusahaan – Clare Kelly dan Oliver Bethell – akan menjadi juru bicara dalam acara yang dimulai pukul 14.00 WIB ini.
Tiga Poin Kunci Kritik Google
1. Dampak Negatif bagi Konsumen
"Produk dan pengalaman online masyarakat Eropa justru memburuk karena DMA," tegas Kelly dalam draf pidato yang diperoleh Reuters. Implementasi aturan ini disebutkan menyebabkan:
- Kenaikan harga tiket pesawat karena terbatasnya akses langsung ke situs maskapai.
- Keluhan pengguna atas solusi tidak praktis dalam layanan perjalanan.
2. Kerugian Bisnis Lokal
Sektor pariwisata Eropa melaporkan:
- Penurunan 30% lalu lintas pemesanan langsung untuk hotel, maskapai, dan restoran.
- Gangguan pada model bisnis digital usaha kecil.
3. Tuntutan Kepastian Hukum
Bethell menekankan perlunya panduan operasional rinci dari regulator:
"Kami butuh kejelasan implementasi DMA di lapangan, bukan hanya teori. Berikan bukti konkret biaya-manfaat aturan ini."
Konteks Sengketa
- Denda Ancaman: Google berisiko denda 10% pendapatan global (setara miliaran dolar) terkait tuduhan promosi layanan sendiri (Google Flights/Hotels).
- Perubahan Gagal: Upaya Google menampilkan produk pesaing di hasil pencarian dinilai kritikus masih tidak setara.
- Cakupan EEA: Regulasi berlaku di 27 negara UE plus Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia.
Permintaan Spesifik ke Komisi Eropa
- Panduan Teknis Detil untuk memastikan kepatuhan efektif.
- Bukti Empiris dari kritikus tentang dampak ekonomi DMA.
- Dialog Konstruktif guna menghindari solusi "kikuk" yang merugikan pengguna.
"Dengan kejelasan aturan, kami bisa luncurkan layanan yang sesuai cepat di seluruh EEA," ujar Bethell.
Perbaikan Tata Bahasa dan Optimasi Konten:
1. Struktur Jelas:
- Pembagian poin kritik (konsumen-bisnis-regulator)
- Penjelasan DMA di subjudul konteks
2. Presisi Istilah:
- "Digital Markets Act (DMA)" diperkenalkan lengkap pertama kali
- "Solusi kikuk" → "solusi tidak praktis" (lebih formal)
3. Optimasi SEO:
- Meta title mengandung kata kunci regulasi antimonopoli, DMA, Uni Eropa
- Meta description menyertakan angka dampak (30%) sebagai magnet klik
- Header mengandung variasi kata kunci strategis
4. Pemadatan Informasi:
- Penghapusan repetisi ("para kritikus" → "kritikus")
- Konsolidasi dampak bisnis dalam poin terstruktur.
(*)