Covid-19 Melonjak di Singapura, Wisatawan Diminta Waspada


Pemerintah Singapura mengimbau kelompok berisiko tinggi, terutama lansia di atas 60 tahun, memperbarui vaksinasi mereka setelah Civid-19 meningkat lagi (f:ist/mistar)
Jakarta, MISTAR.ID
Menjelang musim liburan Mei 2025, Singapura kembali mencatat lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah Indonesia dan otoritas kesehatan setempat mengimbau wisatawan agar tetap waspada dan menerapkan langkah perlindungan yang diperlukan sebelum bepergian ke negara tersebut.
Dengan lebih dari 16 juta pengunjung pada tahun 2024, Singapura tetap menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Asia Tenggara. Namun, meningkatnya kasus infeksi menjelang libur panjang menimbulkan kekhawatiran baru.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), tercatat sekitar 14.200 kasus Covid-19 dalam pekan yang berakhir pada 3 Mei 2025, naik 28% dari 11.100 kasus pada minggu sebelumnya. Kenaikan ini diperkirakan disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk memudarnya kekebalan populasi.
Varian LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian JN.1, kini menjadi strain dominan dan menyumbang lebih dari dua pertiga dari kasus yang berhasil diurutkan secara lokal. Meski demikian, vaksin berbasis JN.1 yang digunakan saat ini masih terbukti efektif dalam mencegah gejala berat akibat infeksi.
MOH mengimbau kelompok berisiko tinggi, terutama lansia di atas 60 tahun, penderita penyakit kronis, serta penghuni panti jompo, untuk memperbarui vaksinasi mereka. Dosis penguat disarankan diberikan satu tahun setelah vaksinasi terakhir.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah menyetujui penggunaan Nuvaxovid™, vaksin non-mRNA yang ditujukan untuk varian JN.1 dan turunannya seperti KP.2 dan KP.3. Vaksin ini kini tersedia di klinik dan apotek sebagai alternatif bagi pelancong dan warga yang mencari jenis vaksin berbeda.
Bagi wisatawan asal Indonesia yang berencana berkunjung ke Singapura, disarankan untuk memastikan status vaksinasi Covid-19 sudah diperbarui, terutama bagi yang termasuk kelompok rentan.
Kemudian, membawa masker dan hand sanitizer, terutama saat berada di tempat umum dan transportasi publik. Lalu, mengikuti informasi resmi dari Kementerian Kesehatan Singapura dan Indonesia. Meski pembatasan perjalanan tidak diberlakukan saat ini, tetap penting untuk bersikap waspada agar liburan tetap aman dan nyaman. (vbt/hm17)
PREVIOUS ARTICLE
Gempa Berkekuatan 6,4 Magnitudo Guncang Papua Nugini