15 Negara Barat Desak Pengakuan Palestina, Prancis dan Inggris Siap Resmikan September

Massa pro-Palestina menggelar aksi di sejumlah negara. (foto:reuters/mistar)
Washington, MISTAR.ID
Sebanyak 15 negara Barat, termasuk Prancis dan Inggris, menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk segera mengakui keberadaan negara Palestina sebagai bagian dari upaya mengakhiri konflik berkepanjangan di Timur Tengah.
Seruan itu disampaikan dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan para menteri luar negeri, Selasa (29/7/2025) malam waktu setempat, menyusul Konferensi Solusi Dua Negara yang digelar di Markas Besar PBB, New York. Konferensi ini dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi.
"Di New York, bersama 14 negara lainnya, Prancis mengeluarkan seruan kolektif: kami menyatakan keinginan untuk mengakui Negara Palestina dan mengundang mereka yang belum melakukannya untuk bergabung," tulis Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot melalui akun X, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (30/7/2025).
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyatakan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui negara Palestina pada bulan September. Keputusan ini mendapat penolakan keras dari Israel dan Amerika Serikat (AS).
Inggris Menyusul
Langkah serupa diumumkan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada hari yang sama. Ia menyatakan bahwa Inggris akan mengakui Palestina pada September, kecuali Israel melakukan langkah substantif seperti menyetujui gencatan senjata di Gaza.
"Tujuan kami tetap sama Israel yang aman, berdampingan dengan negara Palestina yang layak dan berdaulat," ujar Starmer dari Downing Street.
Ia menegaskan bahwa pengakuan tersebut merupakan bagian dari kontribusi Inggris terhadap proses perdamaian dan solusi dua negara yang kini berada dalam ancaman serius.
Jika benar-benar direalisasikan, langkah Prancis dan Inggris akan menjadikan keduanya sebagai negara G7 pertama yang secara resmi mengakui Palestina.
Dukungan Internasional Meningkat
Dalam pernyataan bersama, 15 negara termasuk Spanyol, Norwegia, dan Finlandia, menegaskan "komitmen teguh mereka terhadap visi solusi dua negara." Sementara sembilan negara lainnya seperti Australia, Kanada, dan Selandia Baru menyatakan “kesediaan atau pertimbangan positif” untuk mengakui Palestina di masa mendatang.
Sebanyak 17 negara, ditambah Uni Eropa dan Liga Arab, juga menyerukan agar kelompok Hamas melucuti senjata dan menghentikan kekuasaannya di Gaza sebagai bagian dari upaya mengakhiri perang yang telah menewaskan ribuan orang.
Target Pembentukan Negara Palestina 15 Bulan
Dalam draf pernyataan akhir konferensi yang terdiri dari tujuh halaman, para peserta menyepakati bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi. Mereka menargetkan pembentukan negara Palestina dalam kurun waktu 15 bulan.
Dokumen itu juga menekankan bahwa perang, pendudukan, dan pengusiran paksa tidak akan pernah menciptakan perdamaian sejati, serta menyerukan Israel untuk memberikan komitmen publik terhadap solusi dua negara.
Sementara AS dan Israel memilih memboikot konferensi ini, desakan internasional terus menguat untuk segera merealisasikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, hidup berdampingan secara damai dengan Israel. (**/hm16)