Siswa SMAN 1 Matauli Dipersekusi Geng Sekolah, Alami Luka Parah dan Dirawat Intensif

SMM menjadi korban persekusi geng sekolah hingga babak belur saat dirawat di RS (foto:ericson/mistar)
Tapteng, MISTAR.ID
Seorang siswa SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) inisial SMM menjadi korban persekusi oleh kelompok geng sekolah hingga mengalami luka parah dan harus dirawat intensif di rumah sakit.
Akibat kejadian tersebut, SMM mengalami gigi copot, pembuluh darah pecah di mata kiri, tulang rawan telinga koyak, serta pembengkakan di wajah dan kepala.
Ericson Maharaja, ayah korban, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi saat jam istirahat full day, Rabu (13/8/2025). SMM yang sedang beristirahat di kelas tiba-tiba dibangunkan dan dipukul keras di bagian belakang kepala oleh seorang siswa yang diduga ketua geng sekolah.
Korban kemudian digiring ke kamar mandi sekolah, diinterogasi, dan dipukuli di bagian dada oleh puluhan siswa yang diduga anggota geng tersebut. Pemukulan sempat terhenti saat seorang guru mendekati lokasi, namun intimidasi berlanjut. SMM kembali dipaksa berkelahi satu lawan satu dengan ketua geng, dikelilingi para anggota geng, hingga wajah dan kepalanya mengalami pukulan bertubi-tubi.
"Anak saya sudah tidak berdaya. Kejadian ini sangat memilukan hati kami. Sekolah ini selama ini dikenal bergengsi dan berprestasi, tapi ternyata ada geng yang brutal di dalamnya," kata Ericson, Kamis (14/8/2025).
Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Tapteng itu mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Polres Tapteng, meminta agar para pelaku diperiksa dan diproses hukum.
"Saya menyekolahkan anak saya di Matauli untuk pendidikan terbaik, bukan untuk dianiaya. Hukum harus ditegakkan agar tidak ada lagi 'Sony' berikutnya," tuturnya.
Ericson menuturkan, awalnya anaknya sempat mengaku luka-luka itu akibat terjatuh di tangga kolam renang. Namun saat dirawat di RS Meta Medika Sibolga, luka-luka serius di wajah, mata, telinga, dan kepala membuat keluarga curiga hingga akhirnya korban mengaku.
Kepala Sekolah SMAN 1 Matauli Pandan, Deden Rachmawan, beserta wali kelas korban telah menjenguk ke rumah sakit. Ericson mengapresiasi kepedulian tersebut, namun berharap sekolah segera menindak tegas geng-geng yang ada.
"SMAN 1 Matauli adalah sekolah terbaik, saya tetap mendukung sekolah ini untuk berbenah dan bertindak tegas. Jangan biarkan nama baik sekolah tercoreng oleh segelintir oknum," ujarnya.
Hingga berita ini tayang, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi. Petugas keamanan sekolah mengatakan belum mendapat perintah menerima tamu, karena proses belajar-mengajar sedang berlangsung. (feliks/hm16)