Tuesday, September 2, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Protes Tenaga Kerja Asing Menguasai, Mahasiswa Geruduk Kantor Bupati Simalungun

journalist-avatar-top
Selasa, 2 September 2025 16.11
protes_tenaga_kerja_asing_menguasai_mahasiswa_geruduk_kantor_bupati_simalungun_

Massa aksi dari mahasiswa saat menggeruduk kantor Bupati Simalungun. (foto: indra/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Puluhan mahasiswa gabungan dari sejumlah universitas dan perguruan tinggi di Siantar-Simalungun menggeruduk Kantor Bupati Simalungun, Selasa (2/9/2025). Para mahasiswa datang menggunakan satu unit dump truck dengan pengeras suara untuk menarik perhatian publik dan pemerintah.

Dalam orasinya, mahasiswa yang datang dari wilayah Perdagangan menyoroti maraknya tenaga kerja asing di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Mereka menilai keberadaan pekerja asing tidak sebanding dengan kondisi pemuda lokal yang justru banyak menganggur.

"Banyak pekerja asing di daerah kami, makanya banyak kos berdiri. Sedangkan kami, pemuda asli di tempat itu, lebih dari 50 persen tidak terlibat. Padahal lokasi dekat dengan KEK Sei Mangkei," teriak salah seorang mahasiswa.

Selain soal tenaga kerja, mereka juga menyinggung buruknya infrastruktur di wilayah Simalungun bawah. Debu jalan yang tak kunjung dibenahi disebut sudah lama meresahkan warga. "Setiap lewat, pasti kami menikmati abu sepanjang jalan," kata seorang demonstran lainnya.

Menanggapi tuntutan tersebut, Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih yang langsung menerima massa aksi didampingi, Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, serta ASN Pemkab Simalungun menegaskan sudah menjalin komunikasi dengan pihak manajemen KEK Sei Mangkei. "Dalam waktu dekat saya akan kembali berkunjung untuk membicarakan persoalan ini," katanya.

Aksi mahasiswa ini menyoroti persoalan pembangunan dan investasi besar yang belum sepenuhnya menyentuh kesejahteraan masyarakat lokal. Mereka berharap pemerintah daerah lebih serius mengawal kesempatan kerja bagi putra-putri asli Simalungun.

Mahasiswa mendesak pemerintah daerah agar memberi akses masuk ke dalam kantor bupati untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. "Kami tidak pernah masuk, jadi tolong izinkan kami masuk," ujar pendemo.

Hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi, saat ini aksi demonstrasi masih berlangsung. (indra/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN