Pengelolaan Dana Bos di SMK Negeri 1 Barus Utara Dipertanyakan, Begini Respons Kepsek

Ilustrasi. (foto: istimewa)
Tapteng, MISTAR.ID
Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2024 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dipertanyakan.
Informasi diperoleh Mistar, dana BOS yang telah diterima sekolah tersebut terdiri dari dua tahap.
Adapun item dana Bos tersebut yang ingin dipertanyakan pengelolaannya yaitu, tahap I, penerimaan Peserta Didik Baru Rp2.519.000, Pengembangan Perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp30.260.000, dan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp12.917.000.
Selanjuutnya pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp21.593.750, pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp44.723.000, langganan daya dan jasa Rp4.212.000, pemeliharaan sarana dan prasarana Rp3.501.80, serta pembayaran honor Rp18.082.250.
Kemudian di tahap II yakni, penerimaan Peserta Didik baru Rp1.175.000, pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp28.474.000, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp12.522.000, pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp4.395.000.
Lalu pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp27.540.750, pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp6.298.000, langganan daya dan jasa Rp4.664.000, pemeliharaan sarana dan prasarana Rp74.502.450 dan penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp3.420.000.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Barus, Binsar Parsaoran Hutagalung dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (11/09/2025), malah meminta Mistar untuk datang langsung ke sekolah tersebut.
"Saya sudah undang bapak juga ke sekolah supaya bisa melihat langsung situasi sekolah kita. Supaya tidak ada miskomunikasi diantara kita," kata Binsar.
Baca Juga: Dua Kepala Sekolah di Batu Bara Divonis 1 Tahun Penjara karena Pungli Dana BOS Rp319 Juta
Ia juga mengatakan, penggunaan dana BOS tersebut sudah sesuai pos dan sudah dilaporkan sesuai prosedur.
"Bapak juga bisa lihat apa saja yang sudah kita lakukan di sekolah perihal poin-poin yang bapak pertanyakan. Saran saya ke sekolah yang lain saja pak yang lebih besar. Siswa kita tahun ini aja hanya 30-an," ucap Binsar.
Yang lebih membingungkan lagi, konfirmasi yang dilayangkan Mistar malah dijawab aneh dan bertolak belakang yaitu tentang pengelolaan dana BOS di sekolah tersebut. "Bukan ga mau bantu, tapi situasi ga mengijinkan pak. Terima kasih," katanya. (syaiful/hm24)