Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Jakarta, memasuki babak baru. Polisi Militer Kodam Jaya memastikan ada oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diduga terlibat dalam peristiwa ini.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto, membenarkan kabar tersebut. “Betul,” ujarnya saat dikonfirmasi media, Rabu (10/9/2025). Agus menambahkan, pihaknya masih mendalami dugaan keterlibatan prajurit TNI dan belum memastikan berapa jumlah personel yang terseret.

Kronologi Dugaan Penculikan

Informasi awal kasus ini diungkap oleh kuasa hukum empat tersangka penculikan, Adrianus Agal. Ia menyebut kliennya hanya diperintah menjemput paksa korban, sebelum kemudian menyerahkannya kepada pihak lain di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Menurut keterangan Adrianus, para tersangka kembali dipanggil setelah penyerahan korban. Saat itu, mereka mendapati Ilham sudah tidak bernyawa. “Klien kami kemudian diperintahkan membuang jenazah, sehingga peran mereka berhenti di situ,” ucap Adrianus.

Penemuan Jasad di Bekasi

Jasad Ilham ditemukan pada Kamis (21/8/2025) pagi di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisinya mengenaskan: tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban.

Warga yang tengah menggembala sapi pertama kali menemukan jasad tersebut lalu melaporkannya kepada aparat desa. Polisi segera tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

Rekaman CCTV Mengungkap Awal Penculikan

Penyelidikan kepolisian menemukan bahwa korban sebelumnya disergap di area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Rekaman CCTV memperlihatkan Ilham yang mengenakan batik cokelat sempat berusaha melawan ketika beberapa orang keluar dari mobil putih. Namun, upayanya gagal dan ia dipaksa masuk ke mobil tersebut, sebelum kendaraan melaju cepat meninggalkan lokasi.

Proses Hukum Masih Berlanjut

Hingga kini, pihak berwenang masih menelusuri dalang utama kasus penculikan dan pembunuhan ini, termasuk memastikan peran oknum TNI yang disebut-sebut terlibat.(*)