Tuesday, September 30, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Kapolres Tapteng Bantah Isu Penculikan Warga oleh Security PT Nauli Sawit

Selasa, 30 September 2025 20.38
kapolres_tapteng_bantah_isu_penculikan_warga_oleh_security_pt_nauli_sawit

Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Wahyu Endrajaya saat menerima kehadiran aktivis. (foto:feliks/mistar)

news_banner

Tapteng, MISTAR.ID

Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng), AKBP Wahyu Endrajaya, membantah kabar yang menyebutkan adanya penculikan terhadap tiga warga Desa Lobu Tua, Kecamatan Andan Dewi, oleh oknum sekuriti PT Nauli Sawit.

Ia menegaskan bahwa ketiga warga tersebut tidak diculik, melainkan dibawa oleh pihak perusahaan ke Polres Tapteng karena diduga mengambil berondolan sawit milik perusahaan.

“Ini kejadiannya baru semalam. Kami tegaskan, tidak ada penculikan warga. Mereka dibawa karena tertangkap mengambil berondolan sawit. Sudah dibuat Laporan Polisi dan sedang kami tindak lanjuti,” ujar Wahyu saat menerima para aktivis dari Forum Masyarakat Adil untuk Semua (Formas), Selasa (30/9/2025).

Proses Hukum Sedang Berjalan

Kapolres menjelaskan bahwa laporan resmi sudah diterima, dan pihaknya telah meminta keterangan baik dari warga maupun pihak keamanan perusahaan.

“Sudah ada LP-nya. Kita lakukan pemeriksaan selama satu kali 24 jam sesuai prosedur,” kata Wahyu.

Ia juga memastikan bahwa situasi keamanan di wilayah hukumnya tetap kondusif, dan tidak ada laporan penculikan sejauh ini di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Warga Nilai Perusahaan Bertindak Sewenang-wenang

Sementara itu, Koordinator Formas, Ediyanto Simatupang, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat mengenai kejadian yang awalnya diduga sebagai penculikan.

“Ketiga warga itu disebut diculik setelah mengambil berondolan sawit. Mereka dipaksa membayar Rp2,5 juta, padahal nilai berondolan yang diambil hanya sekitar Rp150 ribu,” ujarnya.

Karena tidak sanggup membayar, lanjut Ediyanto, ketiga warga langsung dimasukkan ke dalam mobil milik perusahaan dan tidak dibawa ke Polsek Manduamas, melainkan dibawa ke arah Kecamatan Sorkam. Hal ini yang memicu kemarahan warga.

Mobil Dihadang Warga, Polisi Amankan Situasi

Menurut Ediyanto, mobil perusahaan jenis Mitsubishi Estrada yang membawa ketiga warga dicegat warga di Desa Sipodang, Kecamatan Sosorgadong. Warga yang emosi menilai tindakan perusahaan sebagai bentuk penculikan karena tidak ada koordinasi dengan pihak desa maupun aparat kepolisian setempat.

Melihat situasi mulai memanas, personel Polsek Barus langsung turun ke lokasi dan mengamankan baik ketiga warga maupun oknum sekuriti PT Nauli Sawit.

Warga dan Sekuriti Sudah Dipulangkan

Berdasarkan informasi yang diperoleh MISTAR di Mapolres Tapteng, baik ketiga warga yang sempat ditahan maupun oknum sekuriti telah dipulangkan ke rumah masing-masing dan dikenakan wajib lapor.

Kejadian ini menjadi perhatian publik dan diharapkan menjadi momentum evaluasi hubungan antara perusahaan perkebunan dengan masyarakat sekitar agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari. (feliks/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN