Tuesday, July 22, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Demo Warnai Perayaan HUT Labura, Massa Desak Perbaikan Jalan dan Audit Proyek

journalist-avatar-top
Senin, 21 Juli 2025 16.02
demo_warnai_perayaan_hut_labura_massa_desak_perbaikan_jalan_dan_audit_proyek

Pimpinan aksi Tagor Tampubolon saat menyela penjelasan Bupati Labura, Hendri Yanto Sitorus pada aksi yang dilakukannya di luar pagar gedung DPRD setempat, Senin (21/7/2025). (foto: istimewa)

news_banner

Labura, MISTAR.ID

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) diwarnai aksi unjuk rasa dari sekelompok massa yang menamakan diri Aliansi Labura Mendunia (ALAM), Senin (21/7/2025).

Aksi tersebut digelar di depan kantor DPRD Labura saat sidang paripurna istimewa sedang berlangsung dalam rangka perayaan HUT kabupaten. Para demonstran yang dipimpin Tagor Tampubolon membawa sejumlah poster berisi tuntutan dan mengusung simbolis keranda, sebagai bentuk protes keras terhadap kinerja pemerintah daerah.

Dalam orasinya, massa menyampaikan beberapa tuntutan utama antara lain mendesak Pemkab dan DPRD Labura untuk segera memperbaiki jalan rusak di wilayah Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong yang disebut belum tersentuh pembangunan.

Mereka juga meminta penegakan aturan terhadap angkutan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL) di jalan kelas III kabupaten, yang dianggap sebagai penyebab kerusakan jalan.

Kemudian menuntut audit terhadap proyek-proyek pembangunan yang diduga bermasalah, serta meminta Pemkab memanggil manajemen PT Agung Agro Lestari di Desa Sonomartani, karena diduga tidak membayar upah, THR, dan iuran BPJS Ketenagakerjaan karyawannya.

Usai sidang paripurna, Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus bersama Ketua DPRD Rimba Bertuah Sitorus turun langsung menemui massa. Dalam penjelasannya, bupati membantah tudingan bahwa kawasan pesisir diabaikan.

“Setiap tahun kami mengalokasikan anggaran pembangunan untuk Kualuh Hilir dan Kualuh Leidong, jumlahnya mencapai puluhan miliar rupiah,” ujar Hendri.

Ia juga menambahkan mustahil menyelesaikan seluruh pembangunan hanya dalam satu tahun masa kepemimpinan. “Tidak ada satu bupati pun yang bisa menyelesaikan semuanya sekaligus dalam setahun,” katanya.

Saat memberikan penjelasan, Tagor beberapa kali menyela keterangan bupati. Namun aksi unjuk rasa yang mendapat pengawalan ketat itu berlangsung aman dan tertib. (sunusi/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN