Medan, MISTAR.ID

Tingginya angka kasus perdagangan orang di Sumatera Utara, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri) akan membentuk Direktorat Tindak Pidana Perdagangan Perempuan dan Anak (TPPA) serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di lingkungan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).

Hal ini dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut, Kombes Pol Ricko Taruna Mauruh, pada Kamis (19/6/2025) di Medan. Dengan situasi dan kondisi seperti ini, Bapak Kapolri merespon cepat. Tahun ini akan segera dibentuk,” kata Ricko.

Ia menyebutkan, pembentukan direktorat baru ini akan memisahkan Subdirektorat IV Renakta yang selama ini berada di bawah Direktorat Reserse Kriminal Umum. Dengan terbentuknya Direktorat TPPA dan TPPO, penanganan kasus akan lebih fokus dan terstruktur.

Selain itu, dari 28 Polres di wilayah hukum Polda Sumut, Polres Tanah Karo ditunjuk sebagai percontohan dan akan menjadi satu-satunya Polres yang memiliki Satuan TPPA dan TPPO secara mandiri.

“Polres Tanah Karo akan memiliki satu Kepala Satuan tersendiri, yaitu Kasat TPPA dan TPPO,” ujar Ricko.

Langkah ini diambil menyusul pernyataan Direktur TPPA dan TPPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, yang menyebut Sumatera Utara sebagai penyumbang tertinggi korban tindak pidana perdagangan orang di Indonesia.

“Sumut menempati peringkat pertama untuk jumlah korban TPPO, meski dari sisi jumlah laporan masih berada di peringkat ke-13,” ujar Nurul saat mengunjungi Polda Sumut pada hari yang sama.

Senada dengan itu, Ricko mengakui bahwa dari sisi pengungkapan kasus, Polda Sumut masih berada di peringkat ke-13 nasional. Namun dari sisi jumlah korban, Sumut menempati posisi teratas.

“Untuk tingkat korban, kita masuk peringkat pertama,” tuturnya. (matius/hm25)