Wednesday, October 29, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Transformasi Hijau TBS Energi Utama Kian Solid, Segmen Limbah Jadi Penopang Pendapatan

Mistar.idRabu, 29 Oktober 2025 15.25
JS
transformasi_hijau_tbs_energi_utama_kian_solid_segmen_limbah_jadi_penopang_pendapatan

Logo PT TBS Energi Utama Tbk. (foto:toba/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) mencatat pendapatan konsolidasian sebesar USD288,2 juta pada kuartal III-2025, turun 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya akibat dinamika harga batu bara global.

Meski demikian, transformasi TBS menuju portofolio bisnis hijau menunjukkan hasil positif dengan kinerja segmen non-batubara yang terus menguat.

Segmen pengelolaan limbah kini menjadi kontributor terbesar, menyumbang sekitar 39 persen dari total pendapatan melonjak 1.048 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu, sektor kendaraan listrik dan energi terbarukan juga mencatat pertumbuhan signifikan dalam menopang kinerja perusahaan.

Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina, menyebut 2025 sebagai momentum penting untuk memperkuat fondasi bisnis hijau perusahaan.

“Dengan kas yang kuat, struktur keuangan yang sehat, dan arah strategi yang jelas, TBS siap melangkah ke fase optimalisasi profitabilitas dan sinergi antar pilar pada 2026,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

TBS mencatat Adjusted EBITDA sebesar USD31,8 juta, mencerminkan efisiensi operasional dan kemajuan nyata dari transformasi hijau. Posisi kas perusahaan juga meningkat signifikan menjadi USD89 juta, naik dari USD68 juta pada akhir 2024.

“EBITDA kami tetap kuat, terutama berkat kontribusi dari segmen pengelolaan limbah dan kendaraan listrik. Ini menunjukkan bahwa portofolio hijau TBS tidak hanya tumbuh, tetapi juga semakin matang secara operasional,” ujar Juli.

Pada semester II-2025, TBS meluncurkan identitas baru CORA Environment, menggantikan Sembcorp Environment di Singapura. CORA kini menjadi motor penggerak ekspansi waste-to-energy regional dan transfer teknologi pengelolaan limbah ke Indonesia.

CORA didukung lebih dari 700 karyawan dan 300 kendaraan operasional, menjalankan layanan pengumpulan, daur ulang, insinerasi, serta pemulihan sumber daya berbasis digital. Ke depan, CORA menyiapkan investasi USD200 juta selama lima tahun untuk memperkuat jaringan pengelolaan limbah, termasuk pembangunan infrastruktur daur ulang yang ditargetkan rampung pada 2026.

Sementara itu, lini bisnis kendaraan listrik melalui Electrum terus berkembang. Hingga September 2025, lebih dari 6.400 motor listrik beroperasi dengan dukungan 360 stasiun penukaran baterai (BSS) naik 25 persen dari semester sebelumnya.

BSS tersebut telah memfasilitasi lebih dari 850 ribu kali penukaran baterai per bulan, menekan emisi karbon lebih dari 25 ton CO₂ per hari, sekaligus menurunkan biaya operasional mitra pengemudi.

Di sektor energi bersih, PLTMH Sumber Jaya (6 MW) yang beroperasi sejak awal 2025 memberikan kontribusi stabil terhadap bauran energi bersih TBS. Selain itu, proyek PLTS Terapung Tembesi di Batam, hasil kerja sama dengan PLN Nusantara Power, dijadwalkan mencapai tahap commercial operation date (COD) pada pertengahan 2026.

Juli menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi periode penguatan fundamental bagi TBS setelah menuntaskan fase awal transformasi.

“Portofolio hijau TBS kini memberikan kontribusi nyata terhadap profitabilitas dan stabilitas perusahaan di tengah volatilitas harga batu bara global,” tuturnya. (hm16)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN