Medan, MISTAR.ID

Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KP3) Kota Medan, Gelora Kurnia Putra Ginting, memastikan stok beras aman sampai Desember 2025.

Menurutnya, 21 kecamatan di Kota Medan telah mendapat jatah 2 ton beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Gelora menjelaskan, jika stok 2 ton telah habis terjual, pihak kecamatan dapat langsung melakukan pemesanan lagi.

“Terkecuali di Kecamatan Medan Tuntungan, disana kita distribusikan 10 ton beras SPHP karena pusat kegiatannya kemarin disana. Perlu diketahui, jika stok beras sudah habis, maka bisa langsung pesan. Stok beras kita masih aman sampai Desember 2025. Untuk minyak makan dan gula juga bisa dipesan. Tapi, tetap menunggu arahan dari Bulog,” kata Gelora, Selasa (2/9/2025).

Untuk teknis pemesanan, Gelora meminta setiap kecamatan harus menyelesaikan pembayaran terlebih dulu ke Bulog.

“Setelah proses pembayaran selesai, nanti kecamatan melapor ke kita (DKP3). Selanjutnya kita yang memesankan ke Bulog. Karena akun pemesanan itu cuma ada di DKP3, sehingga semua memang harus melalui kita prosesnya,” ujarnya.

Disinggung tersendatnya pendistribusian beras SPHP ke pasar tradisional, Gelora menjelaskan ada beberapa alasan mengapa hal itu terjadi.

“Seperti yang kemarin disidak Pak Wali di Pasar Sei Kambing. Disana ada tiga pedagang yang ditanyai. Untuk pedagang pertama, dia tidak mendapat beras SPHP karena tidak terdaftar sebagai Rumah Pangan Kita,” tuturnya.

Masih kata Gelora, “sementara pedagang kedua, beras SPHP yang dikirim sebanyak dua ton itu terlalu cepat habisnya, mau dalam waktu 2 hari. Bulog curiga sehingga sedikit ditahan pendistribusiannya dan mencari informasi. Sementara pedagang ketiga, mereka belinya patungan dan modalnya terbatas.”

Untuk saat ini, Gelora menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan stok beras di Kota Medan.

“Saya juga dapat informasi dari Bulog bahwa beras SPHP ini memang harus terus disalurkan sesuai perintah Dirut Bulog. Stoknya juga masih banyak. Jadi masyarakat silahkan memanfaatkan GPM yang ada di setiap kecamatan untuk membeli bahan pangan,” ujarnya. (rahmad/hm20)