Mayoritas Penduduk Bekerja di Sumut Berstatus Buruh dan Pekerja Informal


Para buruh saat melakukan aksi May Day 2025. (f: amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pada Februari 2025, penduduk bekerja paling banyak di Sumatera Utara (Sumut) berstatus buruh/karyawan/pegawai yaitu 37,71 persen. Paling sedikit berstatus pekerja bebas pertanian sebesar 3,15 persen.
"Secara year on year (y-o-y), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap naik 3,80 persen, pekerjaan bebas di non pertanian 1,10 persen, dan berusaha dibantu buruh tetap 0,41 persen," kata Statistik Ahli Utama BPS Sumut, Misfarudin, Minggu (11/5/2025).
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2025, terdapat 3 lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak, yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 27,77 persen.
"Dilanjutkan reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor sebesar 21,99 persen. Terakhir, industri pengolahan sebesar 10,13 persen. Pola lapangan pekerjaan dalam menyerap tenaga kerja masih sama dengan Februari 2024," ucapnya.
Pada Februari 2025, penduduk yang bekerja informal sebanyak 4,471 juta atau 58,07 persen. Kemudian, penduduk bekerja formal sebanyak 3,228 juta orang atau 41,93 persen. Secara y-o-y, penduduk bekerja formal turun 0,49 persen.
Terkait penduduk yang mendominasi pekerjaan, pada Februari 2025 yang paling banyak adalah tamatan SMA/sederajat, diikuti diploma I/II/III dan universitas.
"Penduduk yang bekerja didominasi oleh tamatan SMA/sederajat sebesar 29,88. Sementara itu, tamatan diploma I/II/III dan universitas sebesar 14,45 persen. Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan menunjukkan pola yang hampir sama secara y-o-y," ujarnya.
Menurut jam kerja, pekerja dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu.
"Pekerja penuh sebesar 67,24 persen, sisanya yaitu 32,76 persen adalah pekerja tidak penuh. Secara yoy persentase pekerja tidak penuh mengalami kenaikan 3,79 persen," tuturnya.
Kemudian, tingkat setengah pengangguran laki-laki sebesar 8,89 persen, sedangkan perempuan 8,08 persen. Secara y-o-y, baik tingkat setengah pengangguran laki-laki maupun perempuan, mengalami penurunan masing-masing 0,51 persen dan 0,38 persen.
"Untuk tingkat pekerja paruh waktu di Sumut pada Februari 2025 sebesar 24,20 persen. Artinya dari 100 orang penduduk bekerja, terdapat 24 orang pekerja paruh waktu," katanya.
Pada Februari 2025 tingkat pekerja paruh waktu perempuan 33,49 persen, lebih tinggi dibanding laki-laki yang hanya sebesar 17,91 persen. Secara y-o-y, tingkat pekerja paruh waktu laki-laki mengalami penurunan 3,66 persen dan perempuan naik 2,70 persen. (amita/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Angkatan Kerja Sumut Naik Jadi 8,1 Juta Orang pada Februari 2025