idEA Klarifikasi Dugaan WNA China Berjualan di E-Commerce Indonesia Gunakan Identitas Lokal

Ilustrasi E-Commerce (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Indonesian E-Commerce Association (idEA) memberikan tanggapan resmi terkait isu yang ramai di media sosial mengenai dugaan warga negara asing (WNA) asal China yang berjualan di platform e-commerce Indonesia menggunakan identitas warga lokal.
Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, menegaskan bahwa informasi tersebut harus diverifikasi bersama pihak terkait agar jelas kebenarannya.
“Pada prinsipnya, seluruh penjual wajib mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia. Sementara platform bertugas menyediakan wadah sekaligus memastikan proses verifikasi identitas sesuai regulasi,” jelas Budi pada Senin (25/8/2025).
Isu ini mencuat setelah sebuah akun di Threads mengunggah tangkapan layar dari aplikasi Douyin, yang menampilkan transaksi jual beli akun e-commerce Indonesia, termasuk TikTok dan Shopee, dengan menggunakan KTP penduduk Indonesia.
Budi menekankan bahwa tanggung jawab penuh terkait keaslian barang dan identitas tetap berada di pihak penjual. Platform, kata dia, hanya berperan sebagai penghubung antara penjual dan pembeli.
“Asal-usul produk hanya diketahui oleh penjual. Platform tidak memiliki sumber daya untuk memeriksa setiap barang. Ini sejalan dengan prinsip safe harbor,” ujarnya.
Ia menambahkan, idEA fokus menjaga ekosistem e-commerce tetap sehat, transparan, dan adil. Pelaku UMKM lokal diharapkan bisa bersaing setara, sementara konsumen tetap memperoleh perlindungan yang memadai.
Di sisi lain, mengenai kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tokopedia, Budi menyebut idEA tidak dalam posisi mengonfirmasi jumlah karyawan terdampak, karena hal itu menjadi kewenangan internal perusahaan.
“Setiap kebijakan efisiensi diputuskan melalui pertimbangan bisnis yang matang, termasuk menyesuaikan strategi dengan dinamika industri,” tegasnya.(*)