Toba, MISTAR.ID

Harga kelapa parut di Pasar tradisional Porsea mencapai Rp14.000 perbiji membuat ibu rumah tangga (IRT) lebih memilih menggunakan santan kelapa kemasan.

Salah seorang IRT di Kecamatan Porsea, Rina mengatakan selain mahal terlalu repot jika harus membeli kelapa parut, lebih baik membeli santan kemasan lebih praktis.

"Harga mahal, kelapa parut membuat saya repot. Setelah diparut kemudian diperas memakan waktu cukup lama, sedangkan santan kemasan tinggal sobek bisa digunakan," ujarnya.

Sementara pedagang kelapa di pasar Porsea, Sade Siregar mengaku dagangan kelapanya sejak naik menjadi Rp14.000 per biji dari sebelumnya Rp12.000 mengalami penurunan pembeli.

Menurut dia, mayoritas yang menjadi pelanggannya adalah pemilik rumah makan dan pedagang mie gomak, sementara IRT tidak seberapa.

"Kurangnya peminat pembeli kelapa bulat, menyebabkan saya menjual kelapa dua hingga tiga hari saja selama seminggu, sebab para pelanggan langsung membeli untuk stok tiga hari," ucapnya. (Nimrot/hm18)