Pematangsiantar, MISTAR.ID

Harga ikan di Pasar Tradisional Dwikora Kota Pematangsiantar mengalami kenaikan akibat cuaca buruk. Pasokan ikan yang menurun menyebabkan harga beberapa jenis ikan lokal naik, meskipun stoknya masih tersedia.

Kondisi ini mulai dirasakan pembeli dan pedagang yang harus beradaptasi dengan perubahan harga di pasar. Cuaca buruk yang membuat nelayan kesulitan melaut. Badai dan gelombang tinggi menyebabkan hasil tangkapan ikan menurun drastis.

Meskipun ada nelayan yang tetap berusaha melaut, hasil tangkapan mereka terbatas. Sehingga berimbas pada ketersediaan ikan di pasar tradisional. Menurut Leo, pedagang ikan di Pasar Dwikora, kondisi ini membuat pasokan ikan berkurang, yang akhirnya menyebabkan harga ikan naik.

"Cuaca yang buruk membuat nelayan sulit melaut. Stok ikan yang tersedia jadi lebih sedikit, sehingga harga pun ikut naik," ujarnya kepada Mistar.id, Selasa (17/6/2025).

Kenaikan harga ikan di Pasar Dwikora berkisar antara Rp5.000 hingga Rp8.000 per kilogram. Beberapa jenis ikan lokal, Seperti ikan tongkol tuna Rp35.000 menjadi Rp40.000, ikan kembung aso-aso Rp35.000 menjadi Rp40.000, ikan kembung guring Rp50.000 menjadi Rp58.000 dan udang Rp80.000 menjadi Rp85.000 per kilogram.

"Sementara untuk ikan dencis masih di harga Rp35.000 dan ikan mayung juga masih di harga Rp40.000 per kilogram," katanya.

Leo menambahkan meskipun harga naik, pasokan ikan masih tersedia. Namun, harga yang lebih tinggi ini berdampak pada daya beli masyarakat.

Salah seorang pembeli, Helentina mengatakan ia terpaksa mengurangi jumlah ikan yang dibeli karena harga yang semakin mahal. Ia mengaku ikan laut menjadi pangan favorit keluarganya.

"Harga ikan naik, jadi saya harus mengurangi jumlah yang dibeli. Biasanya beli satu kilogram, sekarang setengah kilogram saja sudah cukup," ucapnya.

Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, baik pedagang maupun pembeli harus menyesuaikan diri dengan perubahan harga yang terjadi. Jika cuaca membaik, diharapkan harga ikan dapat kembali stabil dalam waktu dekat. (Abdi/hm18)