Fenomena Rojali, Akademisi Siantar: Cerminan Daya Beli Masyarakat Melemah

Masyarakat yang sedang berbelanja di pusat perbelanjaan di Siantar. (Foto: Abdi/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Fenomena Rojali atau Rombongan Jarang Beli tengah ramai dibicarakan publik. Kelompok ini kerap terlihat mondar-mandir di pusat perbelanjaan, tapi jarang mengeluarkan uang.
Menanggapi hal ini, Akademisi Universitas Simalungun, Dr. Darwin Damanik mengungkapkan memang fenomena ini sedang marak-maraknya di masyarakat Indonesia. Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena Rojali ini.
"Faktornya adalah daya beli masyarakat yang melemah, masyarakat memiliki kecenderungan untuk memprioritas kebutuhan pokok, pergeseran ke belanja online dan mencari hiburan," ujarnya, kepada Mistar, Senin (21/7/2025).
Darwin menilai fenomena Rojali ini mencerminkan adanya ketidakpastian ekonomi yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang.
"Meski begitu, fenomena ini juga menunjukkan kreativitas masyarakat dalam mencari hiburan dan bersosialisasi tanpa harus mengorbankan keuangan mereka," ucapnya.
Di Siantar, untuk fenomena Rojali ini menurutnya merupakan cerminan dari kondisi ekonomi yang sedang mengalami perubahan dan tantangan.
"Maka yang harus dilakukan adalah memahami akar penyebab dan dampaknya. Serta mencari solusi yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya. (abdi/hm25)