Monday, November 3, 2025
home_banner_first
EKONOMI

Emas Perhiasan Puncaki Penyumbang Inflasi di Siantar, Deflasi Turun ke -0,31%

Mistar.idSenin, 3 November 2025 17.59
FN
AS
emas_perhiasan_puncaki_penyumbang_inflasi_di_siantar_deflasi_turun_ke_031

Emas perhiasan. (foto: istimewa/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Emas perhiasan menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Pematangsiantar pada Oktober 2025, mencapai 0,29 persen. Di sisi lain, cabai merah hanya menyumbang 0,04 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar, Ahmadi Rahman, menjelaskan bahwa pada Oktober 2025, Kota Pematangsiantar mengalami deflasi sebesar -0,31 persen (mtm), lebih rendah dibanding inflasi 0,47 persen pada periode sebelumnya.

Komoditas yang menyumbang deflasi terbesar antara lain bawang merah (-0,15 persen), cabai hijau (-0,09 persen), dan beras (-0,07 persen). "Deflasi terjadi karena penurunan harga komoditas pangan strategis, terutama bawang merah," ujarnya, Senin (3/11/2025).

Penurunan harga ini dipengaruhi meningkatnya pasokan komoditas hortikultura di Sumatera Utara karena memasuki masa panen pada Oktober 2025. Faktor cuaca, biaya produksi, dan keseimbangan pasokan-permintaan juga menjadi pemicu utama deflasi.

Upaya Pengendalian Inflasi

Ahmadi menambahkan, Pemko Pematangsiantar telah melakukan berbagai langkah pengendalian inflasi. Salah satunya, koordinasi virtual dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pematangsiantar, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Rapat ini membahas percepatan realisasi belanja daerah, pengendalian harga beras, serta strategi menjaga stabilitas pasokan dan daya beli masyarakat.

Selain itu, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) TPID dilakukan untuk menyamakan persepsi, mengidentifikasi potensi masalah, dan merumuskan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah.

"FGD ini diharapkan membentuk sinergi lebih efektif antar perangkat daerah dan stakeholder terkait," ujarnya.

Ahmadi memprediksi tekanan inflasi akan terus menurun pada November 2025. Peningkatan curah hujan diperkirakan akan mendongkrak hasil panen, sehingga menekan tekanan inflasi di periode mendatang. (hm27)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN