Pematangsiantar, MISTAR.ID

Perekonomian Indonesia kembali menunjukkan ketahanan di tengah dinamika global. Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III-2025 tercatat mencapai Rp6.060 triliun atas dasar harga berlaku, sementara atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.444,8 triliun.

Secara tahunan ( year-on-year/yoy ), perekonomian nasional tumbuh 5,04%, menandai momentum pemulihan yang tetap solid di tengah sentimen global yang beragam. Sementara itu, secara kuartalan (q-to-q), perekonomian meningkat 1,43%, mencerminkan aktivitas konsumsi, produksi, dan perdagangan yang tetap bergeliat di dalam negeri.

Sepanjang tahun berjalan hingga kuartal ketiga ( c-to-c ), pertumbuhan ekonomi tercatat stabil di level 5,01%. Demikian dikutip dari berita resmi statistik No. 102/11/Th. XXVIII, 5 November 2025, yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laman resminya, Rabu (5/11/2025).

Sektor Pendorong: Energi, Pendidikan, dan Jasa Melonjak

Dari sisi produksi, beberapa sektor menonjol menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Sektor pengadaan listrik dan gas mencatat pertumbuhan kuartalan tertinggi, yakni 5,42%, seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi industri dan rumah tangga.

Secara tahunan, sektor jasa pendidikan memimpin dengan kenaikan 10,59%, memicu peningkatan aktivitas akademik, digitalisasi pendidikan, dan permintaan layanan pendidikan.

Sepanjang tahun berjalan, sektor jasa lainnya tumbuh paling tinggi, mencapai 10,37%, menunjukkan pergeseran ekonomi menuju sektor berbasis layanan dan ekonomi kreatif.

Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan yang konsisten:

- 6,77% (kuartal ke kuartal)

- 9,91% (tahun ke tahun)

- 9,13% secara kumulatif sepanjang tahun

Kinerja ekspor yang kuat menegaskan posisi Indonesia sebagai pemasok strategi komoditas dan hilirisasi produk yang semakin kompetitif di pasar global.

Jawa Tetap Jadi Motor Ekonomi Nasional

Secara spasial, Pulau Jawa tetap mendominasi sebagai pusat aktivitas ekonomi dengan kontribusi 56,68% terhadap PDB nasional. Pertumbuhan di kawasan ini mencapai 5,17%, mencerminkan kekuatan sektor manufaktur, perdagangan, pendidikan, dan teknologi.

Kontribusi kuat Jawa kembali menekankan pentingnya percepatan pembangunan ekonomi di luar pulau melalui hilirisasi, infrastruktur, dan penguatan sektor daerah produktif. (*/hm27)