Bulog Sumut Ungkap Alasan Harga Beras Premium di Atas HET

Tumpukan beras premium. (foto:amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut), Budi Cahyanto, mengungkapkan bahwa persoalan harga beras saat ini bukan semata soal beras oplosan, melainkan juga karena sejumlah merek beras dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Saya melihatnya begini, HET kita sebenarnya sudah terlampaui sejak Januari 2025, ketika harga gabah dinaikkan menjadi Rp6.500 per kilogram. Jika harga gabah segitu, maka harga minimal beras bisa mencapai Rp13.000 per kilogram,” ujarnya kepada Mistar, Rabu (30/7/2025).
Budi menjelaskan, harga gabah tersebut masih perlu ditambahkan dengan biaya pengolahan yang paling murah sekitar Rp600 hingga Rp700 per kilogram.
Selain itu, karung kemasan premium seharga Rp3.000 per lembar, jika dibagi untuk 5 kg beras, setara dengan Rp600 per kilogram.
“Misalnya ada margin produsen atau kilang sebesar Rp500, dan biaya angkutan dari gilingan ke pasar sebesar Rp200, maka harga beras bisa mencapai Rp15.000 per kilogram. Sementara pedagang di pasar juga mengambil margin minimal Rp1.000. Artinya, kalau modal sudah Rp15.000, maka harga jual logisnya lebih tinggi,” ucap Budi.
Padahal, HET yang berlaku saat ini masih di angka Rp13.100 per kg untuk beras medium dan Rp15.800 per kg beras premium. Menurutnya, angka ini sudah tak relevan lagi.
“Saya tidak bermaksud mengkritik, tapi pemerintah seharusnya menyesuaikan HET ketika Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dinaikkan menjadi Rp6.500. Saat ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) sudah mengkaji kemungkinan penyesuaian HET,” kata Budi.
Terkait beras oplosan, Budi mengungkapkan bahwa beberapa produsen mengklaim menjual beras hasil panen baru, padahal sebenarnya telah mencampurnya dengan beras lama.
“Mungkin berasnya sudah apek, tapi dipoles dan dicampur dengan beras baru lalu dijual. Ciri-cirinya seharusnya diuji di laboratorium agar lebih ilmiah. Sekarang ada mesin penggilingan padi yang bisa memoles beras hingga tingkat kecerahan tertentu. Beras yang awalnya kuning bisa menjadi lebih putih dalam sekejap,” tuturnya. (amita/hm16)