Bulog Pematangsiantar Serap 24,5 Ton Gabah dari Petani pada Akhir Juli 2025

Penyerapan yang dilakukan Bulog di Pematangsiantar. (foto:abdi/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kantor Cabang Badan Urusan Logistik (Bulog) Pematangsiantar berhasil menyerap sebanyak 24.518 kilogram gabah kering panen (GKP) dari para petani di wilayah kerjanya selama akhir Juli 2025.
Asisten Manajer Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog Pematangsiantar, Aryo Wibisono, menyampaikan bahwa penyerapan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
“Total serapan gabah selama akhir Juli 2025 mencapai 24.518 kilogram,” ujarnya kepada MISTAR.ID, Kamis (31/7/2025).
Penurunan Serapan Dibanding Bulan Sebelumnya
Aryo menjelaskan bahwa capaian penyerapan gabah pada Juli mengalami penurunan signifikan dibanding bulan sebelumnya. Pada Juni 2025, Bulog mencatat serapan gabah mencapai 5.774 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan bulan Juli.
“Penurunan ini terjadi karena musim panen padi di sejumlah daerah wilayah kerja kami mulai berkurang,” katanya.
Kerja Sama untuk Percepatan Penyerapan
Untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, Bulog Pematangsiantar terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta dalam pengolahan gabah menjadi beras.
“Kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kodam I Bukit Barisan melalui bintara pembina desa (Babinsa), dan gabungan kelompok tani atau Gapoktan,” ucapnya.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan hasil panen petani terserap maksimal, sekaligus menjaga kestabilan pasokan dan harga beras di pasaran.
Harga Gabah Rp6.500/Kg Sesuai Kebijakan Nasional
Aryo mengimbau kepada para petani di wilayah Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Toba, Samosir, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan untuk menjual gabah mereka ke Bulog. Saat ini, harga pembelian ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Harga tersebut sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025, yang merupakan perubahan atas keputusan sebelumnya terkait harga pembelian pemerintah dan rafaksi gabah dan beras,” tuturnya. (abdi/hm27)