Arus Peti Kemas Naik 9 Persen, Sektor Logistik Sumut Tunjukkan Pemulihan yang Kuat

Ilustrasi, Arus Peti Kemas Naik 9 Persen, Sektor Logistik Sumut Tunjukkan Pemulihan Kuat. (foto:istimewa/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Aktivitas logistik di Sumatera Utara terus menunjukkan tren pemulihan. Hingga September 2025, PT Prima Multi Terminal (PMT) mencatat total volume peti kemas mencapai 517.584 TEUs, naik sekitar 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi geliat sektor logistik di kawasan barat Indonesia, khususnya di dua pelabuhan utama, yaitu Terminal 1 Belawan dan Terminal 2 Kuala Tanjung, yang dikelola PMT.
“Pertumbuhan ini merupakan hasil dari kerja kolektif seluruh tim dan upaya perbaikan yang berkelanjutan,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama PMT, Rudi Susanto, Selasa (21/10/2025).
Lonjakan Ekspor-Impor di Kuala Tanjung
Rudi menjelaskan, Terminal Belawan menyumbang arus peti kemas domestik sebesar 469.153 TEUs, tumbuh sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas industri dan perdagangan dalam negeri.
Sementara itu, Terminal Kuala Tanjung mencatat lonjakan signifikan pada arus peti kemas internasional, dari 695 TEUs (September 2024) menjadi 9.224 TEUs pada September 2025 — meningkat lebih dari 1.000 persen.
“Ini bukti bahwa perdagangan luar negeri mulai pulih, dan Kuala Tanjung makin diakui sebagai pelabuhan ekspor-impor strategis di barat Indonesia,” ucap Rudi.
Efisiensi Operasional dan Target Nol Kecelakaan
Untuk mengimbangi pertumbuhan arus logistik, PMT melakukan sejumlah langkah efisiensi, seperti pengaturan ulang lapangan penumpukan dan optimalisasi proses bongkar muat di dermaga.
Salah satu hasilnya adalah peningkatan rasio waktu efektif bongkar muat terhadap waktu sandar kapal (effective time to berthing time ratio) di Terminal Belawan, yang naik 5 persen menjadi 83,32 persen.
Selain efisiensi, keselamatan kerja juga menjadi prioritas. PMT menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan target Zero Accident, melalui pengawasan ketat, pelatihan rutin, serta standar keselamatan pada seluruh fasilitas pelabuhan.
“Keselamatan adalah kunci keberlanjutan operasi yang produktif,” kata Rudi.
Sektor Industri Bangkit, Logistik Menguat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, sektor industri pengolahan tumbuh 5,6 persen pada kuartal II 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini turut mendorong naiknya permintaan logistik, terutama di pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung.
Dengan posisi strategis sebagai gerbang barat Indonesia dan didukung potensi sumber daya alam yang melimpah, Sumatera Utara dinilai memiliki potensi besar menjadi pusat industri dan logistik nasional.
“Kami optimistis PMT akan terus memperkuat perannya sebagai operator pelabuhan andal, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi perekonomian nasional,” tutur Rudi mengakhiri. (hm27)
BERITA TERPOPULER









